MarriedZONE!

JUST HANA
Chapter #11

💍Fakta Baru Rega

Ya Allah!! Kenapa harus dia lagi sih?!!

~Eira Rosemary Ningrum

"Yuk berangkat!"

Ujar Rose dari belakang yang baru saja menutup pintu mobil. Ya, Rose sudah terbiasa duduk di belakang, bukan disamping sang pengemudi saat ia hanya berdua dengan Alfan.

"Berdoa dulu," Alfan mengingatkan Rose yang terlewat ceria sore ini.

"Iya, maksudku juga gitu," alibi Rose membela diri kemudian diakhiri senyuman yang Alfan sukai.

Sore ini Rose tampak menawan dimata Alfan walau semua bagian tubuhnya tertutup rapat dengan gamis dan khimar berwarna lilac, itu malah menambah kecantikannya sebagai seorang muslimah. Tak lupa Rose membawa serta sling bag hitamnya.

Bersama mereka melantunkan doa, baru setelah mengusapkan tangan pada wajah, Alfan membawa mobilnya menjauh dari rumah Rose menuju toko donat terlebih dulu karena tokonya ada di lantai paling bawah. Sesudah itu, mereka bergegas ke toko buku yang ada dilantai tiga di salah satu mall terbesar Jakarta.

Begitu mudah mendapatkan buku ini, karena Haifa telah mengirim gambar bukunya lewat chat. Tak sampai satu jam, Rose sudah membeli buku yang pak Adit maksud.

Hari sudah hampir gelap, burung-burung pun juga ikut berterbangan untuk pulang kerumah masing-masing dibawah langit jingga, saat Alfan tengah mengantar donat pesanan mamah Zainab ke RS tempat beliau menyelamatkan banyak nyawa.

Rose hanya perlu sepuluh menit, untuk menunggu Alfan di dalam mobil yang terparkir di pekarangan rumah sakit. Dari suara radio Rose mendengar suara azan magrib berkumandang.

Seusai azan dikumandangkan, Rose berdoa. Berdoa sesudah mendengar azan.

Saat ia mengusapkan tangan ke wajah, Rose mendengar suara pintu mobil terbuka. Saat membuka mata ternyata Alfan telah duduk manis di balik kemudinya.

"Udah ketemu mamah?" tanya Rose yang ada di kursi belakang sembari tersenyum. Seperti menular, Alfan balik tersenyum manis padanya, di detik berikutnya ia menggeleng. "Lah kenapa?"

"Katanya temen mamah, mamah masih ada di OK," Alfan sekilas menoleh kebelakang, sebelum menyalakan mobil. "Jadi, tadi aku titipin dulu di loby. Aku juga udah chat mamah,"

Rose tampak mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, tapi sebenarnya setengah otaknya bingung dengan salah satu bahasa alien dari Alfan yang ia tak mengerti. Alis Rose bertaut, ia berpikir keras.

"Aku ngerti. Tapi sebentar ... OK? apaan tuh? aku nggak tahu,"

Alfan sempat terkekeh sebelum menjawab kebingungan Rose. Ia baru sadar menggunakan kosa kata bahasa kedokteran yang pasti tidak semua orang tahu.

Alfan menoleh kebelakang sepenuhnya. "OK itu singkatan dari Operatio Kamer yang artinya kamar operasi," Alfan tersenyum geli mendapati Rose yang mangut-mangut setelah mendengar penjelasannya.

"Rose kita makan dulu ya, sebelum pulang. Aku laper," tawar Alfan dengan mata penuh harap semoga Rose mau. Selain ia benar-benar lapar, ini juga caranya yang lain agar bisa membuat Rose lebih lama bersamanya, walau sesaat.

Gadis itu terlihat mengelus dagunya, sedang menimbang-nimbang, bisa-bisanya hal sepele itu membuat jantung Alfan berdetak nakal.

"Emm ... oke deh, aku juga laper." Hati Alfan bersorak kegirangan, sampai saat ia kembali menatap ke depan, ia tak dapat menahan senyumnya lebih lama lagi.

"Mau dimana makannya?" tanya Alfan setelah mobil mereka keluar dari pekarangan rumah sakit.

Satu jawaban yang hampir sama seperti kebanyakan para betina lontarkan, Rose hanya menjawab. "Terserah."

Alfan tengah fokus dengan jalanan yang terlihat sedikit padat, dibawah langit malam Jakarta yang nampak indah bertabur bintang.

Sesekali Rose mencuri pandang pada Alfan lewat kaca yang tergantung diatas dashboard begitu juga dengan Alfan, tanpa Rose tahu lelaki itu memandangnya yang sedang melihat keluar jendela secara diam-diam. Tak ada yang berbicara, hanya suara musik yang mengalun lembut dari radio. Rose terlalu kelelahan setelah tadi berkeliling mall.

Sebuah cafe yang cukup terkenal menjadi pilihan lelaki tampan ini. Setelah memarkir mobil dan mematikan mesinnya, Alfan kembali menoleh kebelakang.

"Rose, nanti kamu masuk dulu aja. Kalau mau makan, makan aja duluan nggak usah nunggu aku. Aku mau shalat magrib dulu," jelas Alfan.

Lihat selengkapnya