Marry a badboy

Lili
Chapter #2

Ali Julian Gernand

"Wah, calon pacar gue imut ya" ucap cowo itu masih tersenyum dengan tatapan sendu ciri khas nya. Cowo itu sangat gemas dengan sikap Alisya yang acuh tak acuh terhadapnya.

"Semakin lo menolak, semakin gue bertindak Alisya tembem" kata cowo itu terus-terusan menggoda Alisya, tetapi Alisya tetap kesal dengan rayuan nya.

Ali Julian Gernand, nggak usah di bilangin juga semua orang pada tau. Cowo tampan keturunan Sunda blasteran Prancis, jangkung, berdada bidang, bermata coklat terang, kulit putih semulus kapas itu terlahir dari keluarga kaya, ayah nya yang kejam itu di takuti semua orang, maka tak heran jika diri nya menjadi cowo badboy. Tak hanya itu, cowo itu juga pentolan geng berbahaya dari SMA Angkasa, bukan hanya SMA Angkasa saja, tetapi SMA sebelah pun ia yang menjadi pentolan nya. Selain julukan nya yang di sebut sebagai badboy selangit itu, cowo itu juga mendapat gelar romeo karena tampang nya yang selalu mencuri perhatian bagi orang yang melihat nya. Tidak hanya sekolah ini saja yang ingin mengambil hati nya, tetapi sekolah lain pun tak berhenti mengejar nya, cowo bermata sendu ini pun menolak semua wanita yang mengincarny dengan alasan ia tidak ingin berpacaran, beda hal nya dengan Alisya, entah sejak kapan cowo badboy ini menyukai dan mengejar Alisya dengan antusias..cowo ini malah tak bosan-bosan nya mengejar hati Alisya yang seperti pintu tak ber kunci itu,karena sikap Alisya yang terkenal menolak mentah-mentah kaum adam dan ia yang acuh tak acuh dengan kaum adam itu membuat Ali semakin tak menyerah mengejar Alisya, beda dengan wanita yang ia temui selama ini, yang hanya mengharapkan wajah tampan dan uang yang cowo itu miliki.

Seketika bak petir di siang bolong menyambar, kedua tangan cowo itu sudah mendarat dengan selamat di pipi bakpau milik Alisya perlahan sedikit mencubit pipinya.

"Ternyata pipi lo setembem ini ca" kata cowo itu sedikit memainkan pipi Alisya, Alisya masih shock dan masih membiarkan pipinya sedikit di cubit gemas oleh cowo badboy itu. Tak tahan dengan perilaku yang sudah melewati batas, Farah pun bertindak menepis kedua tangan cowo itu dengan kuat sembari melontarkan kata-kata memarahi cowo tak tau diri itu.

"BERANI-BERANI NYA LO MEGANG ICA SEMBARANGAN!" ujar Farah dengan tatapan melotot, "BUKAN MUHRIM LO TAU!" lanjut Farah mendongakkan kepalanya dengan tatapan menusuk. Farah yang tanpa sadar memarahi cowo tak tau malu itu seketika sadar dengan Alisya yang sangat shock dengan perilaku cowo itu, Alisya hanya terdiam bungkam tidak tau harus bagaimana, karena ini pertama kali nya ia di sentuh oleh cowo. Seketika jantung Alisya ingin meledak, tak tau harus senang atau marah Alisya memilih untuk diam dalam pandangan ke bawah.

'HUWAAAA....APA-APAAN INI!, KENAPA JANTUNGKU?!, WAHAI JANTUNG...LAGI BERPESTA YA DI DALAM SANA?' batin Alisya berdebar menahan malu, Alisya tidak ingin mengangkat wajah nya yang menahan malu itu.

"E..eh, ica..kamu nggak apa-apa?" tanya Farah dengan raut wajah cemas, sementara itu Alisya membeku di tempat.

"DASAR NGGAK TAU DIRI!..PEROKOK...BADBOY!" seru Farah sembari mengambil tangan Alisya dan memutar haluan membelakangi cowo itu kemudian perlahan pergi.

🍂🍂🍂

Waktu menunjukkan pukul 14.07, seluruh murid SMA Angkasa sudah pulang ke rumah masing-masing begitu pun dengan Alisya, Alisya dan sahabat nya Farah, mempunyai tugas kelompok sejarah yang harus di kumpulkan lusa. Mereka pun bersemangat untuk menyelesaikan tugas sejarah ini. Hal yang paling menganggu pemandangan mereka hari ini adalah, seseorang yang sangat menjengkelkan meminta satu kelompok dengan Alisya bersama temannya.

"Oh, ternyata ini rumah lo ca" kata cowo itu berdiri di depan gerbang rumah Alisya memakai baju hitam celana berwarna hitam berambut rapi dengan jaket jeans over size khas nya. Yang tak lain adalah cowo badboy Ali, Ali meminta kepada guru sejarah agar satu kelompok dengan Alisya, alhasil guru sejarah mengizinkan nya dari pada Ali ribut, Alisya pun tidak bisa menolak karena guru yang memperintahkan nya.

"Mau masuk atau komentar?" tanya Alisya melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Iya mau masuk kok calon pacar, hehe" ucap Ali sedikit terkekeh melihat Alisya gemas.

Ali pun masuk ke dalam rumah Alisya perlahan, mata cowo itu menyapu ke semua sudut ruangan, Alisya pun pergi ke dalam kamarnya mempersilakan Ali untuk duduk, Ali pun duduk di ruang tamu di atas sofa empuk berwarna putih bersama cowo yang ia anggap sebagai 'saingan' berat nya itu.

Lihat selengkapnya