Oleh: Felix Y. Siauw. Pengusaha, Dai, Penulis buku-buku mega best-seller dan Aktivis Dakwah
Dalam setiap kesempatan, saya bertanya kepada jamaah Muslimah yang menghadiri seminar-seminar pranikah,“Pilih mana, dapat suami yang saleh atau suami yang salah? Suami yang taat atau suami yang bejat?” Tanpa dikomando, para Muslimah menjawab serempak dan semangat, “Suami yang saleeehhh …! Suami yang taattt …!”
Siapa sih yang ingin mendapatkan pasangan yang jahat dan bejat?
Tentu tidak ada. Semua menginginkan pasangan yang baik, saleh, dan taat. Bahkan, penjahat pun tidak sudi dijahati istri, penipu pun tidak mau beristri penipu.Apalagi pernikahan adalah ibadah paling lama, bukan shalat yang hanya tujuh menit dan bisa diulangi, bukan puasa Ramadhan yang hanya satu bulan dan bisa diulang setiap tahun. Pernikahan sering kali bisa berarti selamanya, setidaknya dalam jangka waktu yang lama.