⭐⭐⭐
Venus duduk begitu saja di samping Mars tanpa bertanya terlebih dahulu. Venus melirik Samudra dan Bintang yang duduk di depannya. "Apa kabar Ka?" tanya Venus basa basi.
"Kaget gue tiba-tiba lo duduk di sini Ve," ujar Bintang.
"Gimana kabar lo Ve? Udah lama ya gak ketemu," sahut Samudra.
Venus melirik Samudra lalu tersenyum tipis. "Baik kok Ka. Ka Samudra pasti kangen ya sama Venus," tebak Venus.
Samudra memutar bola matanya malas lalu ia mencubit pelan pipi Venus. "Yeee... Geer banget lo Ve," ujar Samudra.
"Lo masih gila ya Ve, kirain udah sembuh," sahut Bintang tanpa beban.
Venus menoyor kepala Bintang pelan. "Jahat banget bidadari kaya Venus dibilang gila," kesal Venus.
Bintang terkekeh pelan lalu mengacak-acak rambut Venus. "Becanda Ve," ujar Bintang.
"Brisik!" bentak Mars. Mars merasa kesal karena Venus, Bintang, dan Samudra terus saja mengoceh. Ia sedang makan, dan ia tidak suka jika sedang makan ada orang yang berbicara. Itu sangat mengganggunya.
Suara Mars dapat menjadi pusat perhatian orang-orang. Tatapan orang-orang yang ada di kantin tertuju pada meja yang ditempati Mars. Mereka bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di sana.
Venus menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia melirik Mars yang kembali fokus menyantap makanannya. "Maaf ya Ka, Venus gak bermaksud ganggu Ka Mars makan," ujar Venus merasa bersalah.
Mars melirik Venus sinis. "Gak. Pergi lo!" usir Mars galak.
"Mars, jangan gitu dong," sahut Bintang yang merasa kasihan pada Venus.
Venus menunduk. "Maaf Ka," ujar Venus.
"Udah Ve. Sekarang lo makan aja makanan lo," sahut Samudra. Ia merasa risih karena sekarang menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin.