Marvin untuk Nara

Larasatiameera
Chapter #17

17. Cinta Pertama Billy

Billy mengira kemungkinan Nara akan marah atau tersinggung, tapi ternyata Nara sama sekali tidak tersinggung, dia justru menghela napas seperti sedang merasakan kelegaan yang mendalam.

"Belum. Aku belum pernah ciuman."

Meskipun kedengarannya aneh, pacaran sepuluh kali tapi sekalipun belum pernah ciuman. Tapi hati Billy merasa tenang dan senang. "Masa? Sekalipun belum pernah?"

Nara menggeleng.

"Serius?"

Nara mengangguk.

"Kenapa?"

"Bil, kamu nggak tahu sih, cowok-cowok yang pernah pacaran sama aku itu kayak apa aja. Mereka semua itu freak tahu nggak." Nara mengubah posisi duduknya dengan meluruskan kedua kakinya ke depan. Dia sudah merasakan kesemutan di kedua kakinya. "Pernah beberapa kali cowok aku kayak ada tanda-tanda mau nyium aku ...."

Billy terus memandang Nara untuk siap mendengarkan cerita Nara.

"Cowok pertama, dia pernah ngajak aku ke tempat romantis gitu. Terus kayak ada tanda-tanda mau nyium deh, kayaknya. Tapi ternyata di sana itu banyak nyamuk banget. Garuk-garuk melulu. Boro-boro mau ciuman, tangan sama kaki aku aja udah bentol-bentol digigitin nyamuk. Gagal deh, ciumannya."

Billy tersenyum. Lebih tepatnya menahan dirinya utuk tidak tertawa takut Nara marah dan tidak mau melanjutkan ceritanya.

"Terus ada lagi, nih. Waktu itu aku lagi duduk berduaan sama pacar aku. Terus pas dia mau nyium aku .... Gilak ... mulutnya bau banget, Bil. Ya ampun. Aku heran, tuh cowok abis makan apaan sih, sebenernya? Aku aja udah hampir pingsan gara-gara nyium bau mulutnya. Apalagi mau ciuman. Ogah!"

Pipi Billy mengembung, tawanya sudah hampir meledak. Tapi dia masih bisa menahannya.

"Ada lagi nih, yang paling parah. Pas aku mau ciuman sama pacar aku, nggak tahu dari mana tiba-tiba aja ada bola melayang terus nimpuk kepala aku. Ya aku pingsan, dong. Gagal juga ciumannya. Mana kepala aku rasanya kayak mau pecah lagi. Aku aja mikir, jangan-jangan aku udah ada di dunia lain."

"Bwahahahahaha ....!" Billy kelepasan dan akhirnya tertawa dengan semua cerita Nara. Meskipun Billy langsung membungkam mulutnya kembali, tapi Nara sudah terlanjur melihat dan mendengar tawanya.

"Lucu, ya?" tanya Nara. "Sama. Aku juga mikir kalo itu lucu. Bukan cuma lucu. Gila banget malah."

"Hah?"

"Makanya itu, pas kamu nanya aku pernah pacaran apa enggak, perut aku gatel banget kepengen ketawa sekaligus kesel juga. Semuanya tuh nggak ada satupun yang nyentuh di hati. Ujung-ujungnya cuma bikin aku dongkol. Makanya, aku tuh bersyukur banget belum pernah dicium sama cowok-cowok nggak waras itu."

"Aku juga bersyukur."

"Apa?" Nara bingung dengan tanggapan Billy. "Bersyukur kenapa?"

Billy bingung. Dia keceplosan bicara dan sekarang tidak tahu bagaimana menjelaskan maksudnya. "Nggg ... nggg ... maksud aku ... aku juga bersyukur karena ... karena aku juga belum pernah ciuman."

Lihat selengkapnya