Marvin untuk Nara

Larasatiameera
Chapter #27

27. Hal Terindah

Nara bingung, Marvin bertanya apa dia pacaran sama Billy. Memangnya selama ini apa yang dilihat Marvin mengenai kedekatannya dengan Billy? Meskipun tidak tahu apa maksud pertanyaan itu, tugas Nara hanyalah menjawab dengan jujur. "Billy? Enggak, kok. Aku nggak pacaran sama dia. Aku sama Billy cuma teman biasa aja."

"Oh ...." Hanya itu reaksi yang ditunjukkan Marvin.

Hening lagi.

"Ra?"

"Iya, kenapa?"

Berbeda dengan yang tadi, kali ini Marvin menoleh memandang Nara. Dua detik saling bertemu pandang dengan lawan bicara, menjadikan semacam hal baru untuk Marvin. Selama ini Marvin jarang sekali menatap mata orang yang sedang mengajaknya bicara, dan kalaupun mereka bertatap muka, pastilah hanya tatapan sinis dan menyebalkan yang dia berikan. Namun kali ini beda. Marvin menatap Nara dengan tatapan tenang dan lembut.

"Gue minta maaf."

Nara tidak tahu, perasaan apa yang melandanya sekarang ini. Kaget, heran, atau bingung? Apa tadi dia tidak salah dengar? Marvin minta maaf? Pada siapa? Nara?

Tanpa mempedulikan reaksi tidak jelas dari Nara, Marvin tetap melanjutkan pembicaraannya. "Gue minta maaf karena selama ini gue udah jahat sama lo. Gue udah kasar sama lo. Gue juga udah memperlakukan lo semena-mena."

Nara bengong.

"Tentang kejadian yang dulu, maupun yang terjadi di taman bunga waktu itu, gue minta maaf."

Nara masih bengong.

"Gue minta maaf sama lo." Marvin berusaha sebaik mungkin untuk mengucapkan maaf itu. Maaf yang memang benar-benar tulus dari dalam hatinya. Sekali lagi Marvin melakukan hal baru dalam hidupnya untuk Nara. Minta maaf.

Nara masih ingat betul apa yang pernah dikatakan Billy tentang Marvin. Marvin tidak pernah mengucapkan maaf pada orang lain sesering apapun dia berbuat kesalahan. Tapi hari ini? Apa yang terjadi hari ini? Nara mimpi atau bagaimana?

Marvin diam, melihat Nara yang tetap bungkam dari tadi. Melihatnya dengan tatapan bingung. Marvin sadar akan hal itu. Kalau orang lain yang sekarang ada di posisi yang sama dengan Nara, pasti mereka juga akan bersikap sama seperti Nara. Jangankan Nara, Marvin saja bingung dengan dirinya sendiri.

"Kenapa? Aneh ya, gue kayak gini?"

Lihat selengkapnya