Marvin untuk Nara

Larasatiameera
Chapter #30

30. Jangan Menyakiti Dia

Wanita itu berjalan menghampiri mereka berempat yang masih berdiri di halaman rumah.

Senyuman kegembiraan terpancar di wajah Marvin dan juga Karrel saat melihat wanita itu. "Tante Dina."

Wanita bernama Dina itu langsung memeluk Marvin dan Karrel secara bergantian sambil tersenyum. "Bagaimana kabar kalian?"

"Baik," jawab Marvin singkat. "Tante sendiri gimana?"

"Tante selalu baik-baik saja."

Mereka melepaskan pelukan dan saling menebar senyuman. Seperti ibu dan anak yang sudah lama tidak bertemu. Kira-kira seperti itulah yang berhasil ditangkap oleh indera penglihatan Nara saat ini.

"Kamu sudah lama nggak ke sini, Tante sempat khawatir kalau kamu sakit."

"Aku nggak apa-apa kok, Tante," jawab Marvin. "Banyak tugas sekolah, jadi aku sibuk. Maaf ya, Tante."

Tante Dina hanya tersenyum dan menggeleng nggak keberatan sama sekali. "Iya, Tante tahu kamu sudah kelas 12 sekarang. Pasti sibuk banget kan, mempersiapkan Ujian Akhir?"

Marvin tersenyum.

Memperhatikan Marvin sejak tadi membuat Nara sempat merasa heran, apa Marvin selalu begini kalau bertemu dengan Tante Dina itu? Padahal dia saja yang sudah lama mengenal Marvin, baru bisa melihat senyuman Marvin akhir-akhir ini. Kalau memang itu benar, berarti wanita itu sangat istimewa untuk Marvin.

"Bagaimana kabar keluarga kamu di Jakarta?"

"Mereka juga baik."

Dina mengangguk tanpa bertanya lebih jauh. "Syukurlah kalau begitu. Oh iya, Tante hampir nggak mengenali kamu loh, Rel." Dina menatap ke arah Karrel.

Karrel tersenyum saja sambil menggaruk tengkuk lehernya. "Pasti karena saya tambah ganteng kan, Tan? Hahahahaha ...."

Thalita mendelikkan matanya dan rasanya mau muntah mendengar kenarsisan Karrel.

Dina hanya tertawa kecil dan mengangguk. "Iya, benar. Kamu tambah ganteng, loh."

"Makasih, Tan."

Kemudian Dina menyadari hal penting yang sejak tadi mereka abaikan karena terlalu sibuk menanyakan keadaan masing-masing. Dina melihat seorang dua gadis cantik yang berdiri di sebelah Marvin dan sejak tadi. Dia pun merasa tak enak hati. "Lho? Marvin? Kamu bawa teman?"

Lihat selengkapnya