Mas Dosen

Sartika Wulandari
Chapter #2

Part 1 (Gratis)

Flashback On


"Permisi Mbak." Seorang pria dengan berpenampilan rapi datang pada mereka berdua. Diperkirakan pria itu seumuran dengan Tia yang memang lebih tua dari Sami yang baru lulus sekolah.


"Ya Mas, ada yang bisa dibantu?" Respon Tia yang menanggapi sedangkan Sami beralih mengelap meja yang ada didekatnya.


"Untuk meja nomor 6 kenapa hanya 2 minuman ya, bukannya saya pesan 3 minuman?" Mendengar ucapan dari pria itu membuat Sami tersadar.


"Astaghfirullah, Maaf Pak saya lupa. Sebentar segera saya buatkan, maaf ya Pak." Sami pun buru-buru ke belakang untuk mengambil minuman yang seharusnya diantar ke meja pria tersebut. Pria itu hanya geleng-geleng kepala dan kembali pada temannya yang lain.


Tak lama kemudian, Sami datang dengan membawakan pesanan pria yang diketahui bernama Lintang. Setelah mengucapkan maaf untuk kesekian kali, Sami berbalik dan hendak kembali ke tempatnya semula.


"Tunggu." Cegah Lintang yang membuat Sami jadi mengurungkan langkah kakinya dan memutar balik tubuhnya.


"Iya Pak, apa ada pesanan yang lain?" Kata Sami sopan. Sedetik setelahnya Sami tampak mengerutkan kening beberapa cm. Bingung dengan maksud pelanggan yang ada di hadapannya itu menyodorkan minuman tadi padanya.


"Minum." Titah Lintang. Sami semakin dibuat bingung.


"Maaf Pak, pesananya salah ya Pak?" Sami tak paham.


"Minum." Titahnya lagi.


"Itu tandanya ada yang salah dari minuman yang kamu buat." Jelas dari salah satu teman Lintang dengan cara bicara yang tenang. Lintang menghela nafas. Ia letakan minuman tersebut dan beranjak dari tempat duduknya.


"Loh, Lintang lo mau kemana?" Panggil temannya.


"Pulang." Jawabnya singkat yang melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut.


"Tuh anak kagak ada berubahnya heran gue. Apa yang salah sih sama minumannya." Penasaran, Arkan pun mencoba untuk mencicipi minuman Lintang tersebut. Ekspresi wajah Arkan berubah aneh dalam seketika.


"Astaga, ini mah parah pahitnya." Wajah Arka tampak sangat menyakinkan.


"Pahit? Minumannya Pahit?" Sami tak menyangka minuman itu bisa pahit seperti itu. Bagaimana bisa, Ya Allah. Gawat.


Flashback end


Lihat selengkapnya