Sebuah Prasasti
“Hidup tambah sepi, tambah hampa -- Malam apa lagi -- Ia mencekik ngeri -- Dicekik kesunyian kamarnya -- ... -- Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu? -- Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!”
*Chairil Anwar dalam Sendiri.
"... Hidup hanya menunda kekalahan -- tambah terasing dari cinta sekolah rendah -- dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan -- sebelum pada akhirnya kita menyerah."
*Chairil Anwar dalam Derai-Derai Cemara.