2004. Sukabumi, pada sebuah waktu yang biasa.
Tokoh kita: Seorang laki-laki awal dua puluh, agak cuek, punya naluri bertingkah urakan meski selalu ditekannya mati-matian. Pikirannya agak liar dan terkadang sedikit tidak tahu malu. Badannya kecil, kurus, tinggi mungkin sekitar 165 cm, dan kulit agak hitam. Oleh teman-temannya dia digolongkan sebagai orang yang dingin dan tak memiliki kepekaan sosial. Sebab dia suka menyendiri, sangat suka.
Dia adalah kontradiksi yang mengejutkan. Kadang kecerdasannya menyenangkan, kadang keterdugaannya menakutkan. Dia bukan sterotipe orang pendek yang banyak bicara. Suaranya tidak berat, dia teman bicara yang penuh perhatian, bersedia menyuguhkan kupingnya untuk terus mendengar. Tentu saja selama orang itu masih bicara.