Suatu ketika aku diajak Bimo ke Grand Indonesia Shopping Mall, dia ingin membelikan aku pakaian. Aku bilang sama Bimo, pakaian seperti apa yang ingin dia pilihkan buat aku, karena aku tidak bisa melihat apa yang pantas buat aku pakai.
Selama ini aku cuma membeli pakaian dengan merek tententu, yang sekadar nyaman aku pakai, aku tidak pernah tahu apakah pakaian tersebut pantas buat aku dalam pandangan orang lain, atau tidak aku tidak terlalu peduli.
Dan yang pasti pakaian itu terjangkau oleh kemampuan daya beliku. Aku tidak pernah tahu seperti apa kombinasi warna pakaian tersebut. Bimo menganggap aku perlu memakai pakaian yang memang pantas buatku, baik dari segi style-nya maupun disain dan warnanya.
"Mas selama ini, pakaian aku pantas dan serasi gak sih?
"Sangat pantas Aini, aku cuma ingin kamu lebih cantik dengan pakaian yang aku pilih"
Kami keliling GI, sampai akhirnya masuk ke sebuah department store yang menurut Bimo lebih banyak pilihan style juga warnanya. Dia memilihkan beberapa pakaian buat aku coba di Fitting room. Satu persatu pakaian tersebut aku coba, dari tiga pilihan yang aku bawa, ada satu yang nyaman aku pakai.
Aku keluar dari fitting room untuk menemui Bimo yang menunggu diluar fitting room, dengan mengenakan gaun yang memang terasa nyaman aku pakai.
"Mas aku nyaman dengan yang ini, menurut mas gimana?
"Mas suka kamu pakai itu, warnanya sangat soft, sangat serasi dengan warna kulit kamu"