Mata untuk Aini

Aji Najiullah Thaib
Chapter #11

Aini Bekerja

Setelah aku bisa melihat, aku begitu mudah mencàri pekerjaan. Dengan berbekal ijazah dan kemampuan yang aku miliki, aku bisa mendapatkan pekerjaan, sesuai dengan passion-ku. Ternyata tidak sia-sia selama ini Bimo menganjurkan, agar aku menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bakat yang aku miliki.

Aku memulai karirku sebagai redaktur fashion, disebuah media Trend and Mode. Di media ini, aku membuat berbagai artikel yang menyangkut mode dan fashion yang sedang menjadi trend dimasyarakat. Ini memang pekerjaan yang sangat aku sukai, pekerjaan ini tentunya tidak mungkin aku tekuni, disaat aku belum bisa melihat, sekarang aku sudah bisa melihat, sudah tidak ada halangan bagi aku untuk menekuni pekerjaan ini.

Dengan kesibukanku yang baru sekarang ini, setidaknya aku bisa mengurangi kesedihanku, yang baru saja kehilangan seorang kekasih yang sangat aku cintai. Tapi disela kesibukan ini, aku akan tetap berbagi pengalaman saat aku masih bersama Bimo.

Ditempat aku bekerja sekarang ini, aku memiliki seorang Redaktur Pelaksana, dia seorang laki-laki yang sangat fashionable, penampilannya selalu rapi, orangnya sangat ramah, dan tidak pelit dengan ilmu. Namanya Donovan, dikantor biasa dipanggil dengan mas Ovan, dia tidak suka dipanggil bapak, menurutnya panggilan bapak itu membuat jarak, sehingga terkesan kurang akrab.

Mas Ovan orangnya mudah akrab, meskipun aku baru satu hari bekerja, tapi kami terasa sangat akrab. Mas Ovan umurnya sebaya dengan Bimo, hanya saja mas Ovan kulitnya lebih putih. Mas Ovan bukanlah tipikal cowok idamanku, sehingga perasaan aku biasa-biasa saja sama dia, tapi aku belum berani bilang aku tidak akan jatuh cinta sama dia.

Secara karakter, mas Ovan jauh berbeda dengan Bimo, Bimo agak irit bicara, sementara mas Ovan senang bicara. Saat sore, setelah pekerjaannku beres, dia mengajakku berbincang tentang berbagai hal,

"Aini, saya suka dengan ulasan kamu, tentang konsep warna dan keserasian"

"Sepertinya kamu sangat menguasai dalam penulisannya, sehingga pembaca sangat menikmati ulasan kamu"

"Siapa yang membimbing kamu dalam menulis?

" Saya otodidak sebetulnya mas, panjang sekali ceritanya kalau saya ceritakan"

Lihat selengkapnya