Selama di rumah saja, banyak sekali yang bisa aku lakukan. Bukan tanpa rencana Tuhan mendatangkan wabah, banyak hikmah di balik semua itu kalau kita mau melihat secara jernih.
Aku ikhlaskan diriku untuk sebuah pengabdian terhadap kemanusiaan, aku tidak berharap apa pun, bagiku inilah kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan sesama. Semua diluar dugaan, disamping aku menyiapkan diri untuk berbagi masker, aku juga akhirnya banjir persanan.
Sehingga aku perlu merekrut beberapa orang untuk membantu menjahit masker, aku membagikan pekerjaan itu pada tetangga terdekat, sehingga bebanku tidak terlalu berat. Puluhan ribu masker bisa aku kerjakan bersama tetanggaku, pesanan itu mengalir dari berbagai instansi dan yayasan. Itulah kekuasaan Tuhan, yang matanya selalu terbuka mengawasi umatnya.
Betapa Tuhan begitu sangat Adil, bayangkan di tengah kesulitan dimasa pandemi, aku tetap banyak pekerjaan, yang membuat aku sibuk. Bukan cuma aku yang menikmati rezeki tersebut, tapi juga masyarakat di sekitar rumahku ikut kebagian. Hikmah lainnya, aku menjadi dikenal oleh tetanggaku, mereka sangat peduli denganku.
Aku sudah dapat jadwa shooting iklan, menurut line producer perusahaan iklan itu shooting iklan bisa disiasati, saat dia telepon aku hari itu,
"Mbak Aini, lusa kita mulai shooting iklan ya"
"Siap mas, emang sudah boleh mas, kan masih dalam masa pandemic?
"Ya sih, hanya saja dimasa kenormalan baru, untuk shooting di studio diperbolehkan, tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan"
Aku senang sekali dengan kabar itu, setelah sekian lama di rumah saja, aku akan menghirup udara diluar rumah, kembali berinteraksi dengan banyak orang. Utamanya, ini adalah hal yang baru bagi aku, dimana aku akan mempertaruhkan masa depan aku dengan profesi baru, sebuah profesi yang aku belum kenal sama sekali.
Lagi-lagi aku jadi ingat Bimo, orang yang sudah begitu tekun menggembleng aku, agar aku siap menghadapi tantangan hidup. Sayangnya dia tidak bisa menyaksikan bagaimana kekasihnya bisa merengkuh satu persatu apa yang dicita-citakannya. Bagiku ini sebuah proses pencapaian untuk menjadi perempuan yang mandiri.