Mata untuk Aini

Aji Najiullah Thaib
Chapter #26

Lamaran

Dua hari setelah shooting iklan, aku dan mas Ganden langsung renovasi bagian depan rumah. Yang di renovasi juga tidak banyak, hanya ruang tamu dan teras depan rumah. Karena dibagian ini memang terlihat banyak yang lapuk dan kumuh, sehingga untuk acara lamaran sangat di butuhkan.

Untuk pengerjaan itu semua hanya di butuhkan dua hari kerja, dan tukangnya pun hanya tetangga di dekat rumahku. Sewaktu proses pengerjaan renovasi, aku sempat ngobrol sama mas Ganden, soal acara lamaran sampai pernikahan, kami ngobrol di taman depan rumah,

"Aini, karena situasinya masih pandemi, keluarga mas ya datang hanya lima orang, ini sifatnya hanya seremonial mengikuti tradisi" kata mas GandenĀ 

"Aku sih prinsipnya sesuai aturan aja mas, selama secara tradisi memungkinkan, dan tidak melanggar aturan aku sih gak masalah" aku bilang gitu sama mas Ganden

Selama kami ngobrol, aku perhatikan penampilan mas Ganden yang semakin berengosan, dan rambutnya juga sudah tambah gondrong. Aku godain dia, apakah saat nikah akan tetap seperti itu,

"Mas, kamu kok makin berengosan gitu ya?

" Tenang aja Aini, nanti juga kamu akan lihat sendiri, seperti apa penampilan mas saat nikah" jawab mas Ganden

Setelah rumah selesai di renovasi, aku cukup takjub dengan hasilnya. Rumah kami menjadi lebih clean, secara fisik memang sangat terasa perbedaannya. Sentuhan seni yang diberikan mas Ganden, membuat rumah itu menjadi berbeda, di bagian depan dia tambah dengan canopy, di ruang tamu, dindingnya dilapisi wallpaper dengan warna yang soft sekali. Nuansa perempuan dominan sekali di ruang tamu.

Alasan mas Ganden membuat rumah itu dominan nuansa perempuan, agar aku betah kerja di rumah. Dan rumah itu akan di dominasi perempuan seutuhnya, karena yang lebih banyak di rumah adalah aku. Gitu yang dikatakan mas Ganden kepadaku. Aku sih gak terlalu memikirkan filosofinya, yang penting rumah itu harus nyaman.

Dua hari setelah itu, tibalah waktunya acara lamaran. Selepas Ashar, keluarga mas Ganden datang untuk melamar, dari pihak mas Ganden ada lima orang, sementara dari pihak aku cuma empat orang, aku, ayahku, dan om dan tante adik ibuku.

Lihat selengkapnya