Blurb
Pagi yang cerah penuh semangat mewarnai langkah ibu muda, Luna (23) seorang single parents yang sedang berjuang mencari pekerjaan di ibu kota, demi membiayai kehidupan putra satu satunya Dimas (3) buah hati dari pernikahan Luna sebelumnya. Dengan intelektual yang dimiliki Luna akhirnya di terima bekerja sebagai personal assistant di sebuah perusahaan ternama di Jakarta, Luna sangat bahagia karena perusahaan tempat Luna bekerja sebelumnya sudah di ujung tanduk kebangkrutan.
Enam bulan berjalan pimpinan tempat Luna bekerja mendapatkan rotasi jabatan untuk memimpin kantor cabang di bandung, dengan berat hati Luna harus berpisah dengan pimpinan yang dikenalnya sangat baik karena Luna tetap di tempatkan di kantor pusat dengan Departemen pekerjaan berbeda.
Selasa pagi mengawali karir Luna di Departemen baru, Luna ditempatkan sebagai sekretaris sekaligus admin untuk tiga divisi di Departemen IT, Luna yang aktif, cekatan dan mudah bergaul akhirnya mulai merasa nyaman dengan lingkungan barunya di kantor, bahkan Luna menjadi kepercayaan teman-teman di divisi IT hingga membuat Luna harus menjalani lembur hampir setiap hari. Luna dengan ketulusannya tetap melaksanakan semua pekerjaannya dengan baik demi membiayai kehidupan Dimas yang telah di tinggal ayah kandungnya sejak usia 2,5 tahun, hingga Luna pun harus banyak kehilangan waktu untuk putra kecilnya. . . selain wajah Luna yang cantik sifat Luna yang tekun, teliti, tanggap, cerdas dan cekatan membuat nama dan pekerjaanya di kenal oleh pimpinan-pimpinan besar di perusahaan tempat Luna bekerja. Bahkan paras Luna yang cantik dan menarik sering dijadikan model untuk promo produk-produk yang baru diluncurkan perusahaan.
Hiruk pikuk kehidupan kantor sama seperti hari sebelumya, Luna yang sudah mulai sibuk dengan tumpukan dokumen dimeja kerjanya hingga tidak menyadari adanya Direktur baru di Departemen tempat Luna bekerja. Made (53) Boss besar lulusan Boston, Inggris yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Auditor di kantor pusat akhirnya menjabat sebagai Direktur IT yang baru. Made menikah dengan Ira (47) anak salah seorang pimpinan saat awal karir Made sebagai security di perusahaan hingga nasib baik membawa Made ke jabatannya saat ini. Meeting dengan seluruh pimpinan dan para manager lansung dilaksanakan di hari pertama Made menjadi pimpinan, hanya boss besar, manager dan staff inti yang bisa mengikuti rapat besar hari itu. Seluruh laporan tentang divisi pun tidak luput untuk di laporkan sampai masalah terkecil sekalipun, terutama untuk produk, strategi pemasaran hingga brosur terupdate. Syarif (45) seorang Business Intelegent Manager memberikan gambaran brosur serta menjelaskan rangkaian produk IT terbaru pada Departemen IT diperusahaan. Made yang terkenal dengan karakternya yang ulet, tekun, cerdas, baik, loyal, supel, dan sedikit genit langsung merasa terpikat dengan model di dalam brosur dan tidak ragu untuk mananyakan model didalam brosur tersebut di dalam pembahasan rapat. Made yang supel membuatnya mudah untuk mencari tau rasa penasarannya terhadap Luna yang merupakan model pada brosur produk IT terbaru. Made mengetahui background karir dan kehidupan Luna yang juga single parents untuk putra satu-satunya..
Hari berganti, rasa penasaran Made akan kecantikan Luna membuat Made melakukan apapun termasuk memindahkan Luna sebagai sekretaris pribady untuk dirinya. Made tidak ragu meminta Manager HRD untuk memindahkan Luna dengan segera mungkin, kekuatan jabatan Made membuat Manager HRD perusahaan tidak dapat menolak permintaan Made. Sore hari Luna pun mendapatkan kabar rotasi pekerjaannya menjadi sekretaris pribady Made, Luna kebingungan, karena hanya diberikan waktu dua hari untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat sebelumnya untuk bisa segera pindah di posisi karir yang baru. Kabar rotasi pekerjaan Luna pun langsung menjadi perbincangan di Divisi tempat Luna bekerja, Berbagai informasi miring tentang Made pun diterima Luna, hingga membuat Luna takut dan ragu serta tidak tau harus berbuat apa. Luna semakin bingung karena dia hanyalah karyawan biasa dan tidak mempunyai pilihan, Luna pun mempunyai tanggung jawab untuk membiayai kehidupan dan sekolah Dimas, dengan segala ketakutannya Luna mencoba berfikir positif tentang Made yang akhirnya akan menjadi partner kerjanya..
Dua hari berjalan begitu cepat untuk Luna untuk segera bergegas ke posisi karirnya yang baru, dengan berat langkah Luna berjalan menuju ruang kerja barunya. Luna yang di damping oleh Manda yang merupakan Manager HRD akhirnya bertemu Made untuk pertama kalinya untuk menjadi sekretaris pribady Made, sambutan hangat Made membuat ketakutan Luna sedikit memudar dan mulai bisa bekerja dengan baik hingga jam kerjapun berakhir, Luna bersiap untuk pulang dengan transportasi umum Transjakarta, langkah demi langkah Luna berjalan menuju halte Transjakarta terdekat dari kantor seperti biasanya, Made yang masih begitu penasaran dengan Luna berusahan mengikuti Luna bahkan rela untuk ikut menggunakan transportasi umum demi bisa bersama dengan Luna, mobil pribady Made pun di tinggalinya di parkiran kantor..Luna yang baru saja masuk ke dalam halte dengan kartu bayar elektroniknya dibuat kaget dengan Made yang tiba-tiba semakin mendekat menuju halte, Luna tidak terbayang boss besar seperti Made pulang dengan transportasi umum. Made yang sebelumnya tidak pernah menggunakan transjakarta dengan percaya diri mengikuti kemana koridor tempat Luna menunggu bus. Dengan canggung Luna pun berusaha tetap menyapa sambil mengarahkan tujuan koridor Made yang ternyata satu arah dengan Luna, sore itu akhirnya Made berhasil pulang bersama Luna. . . Made yang supel membuat suasana sore itu cair, tanpa ragu Made pun mengajak Luna untuk singgah minum kopi setelah turun dari bus, dengan perasaan campur aduk Luna pun mengikuti ajakan Made untuk singgah minum kopi di kedai kopi terdekat, Made pun begitu paham memperlakukan wanita dengan sangat baiknya hingga Luna pun akhirnya bisa berfikir positif terhadap Made.
Hari berlalu, keakraban Luna dan Made pun semakin terjalin, Luna selalu menunjukan performa kerja terbaiknya, bahkan sebagai sekretaris pribady Luna paham betul jadwal dan kebiasaan Made dari pagi hingga jam kantor berkahir. Made tidak ragu untuk minta di siapkan kebutuhan pribady nya ke Luna, bahkan Made juga sudah mulai mengenal pribady, karakter, keluarga dan Made pun selalu memberikan perhatiannya terhadap Dimas, peran ayah yang hilang seolah banyak terganti dengan kehadiran dan perhatian Made. Made selalu memberikan hadiah-hadiah serta kebutuhan Dimas seperti anaknya sendiri, Luna yang polos menganggap seluruh perlakuan Made terhadap Dimas hanya karena Made memang menyukai anak kecil, dan Made belum mempunyai anak kandung bersama Ira. Jam kerja serta jadwal meeting Made yang menumpuk membuat Made dan Luna banyak di libatkan untuk over time bahkan sampai larut malam, Made pun sering mengajak Luna ikut mobilnya di saat hari sudah sangat larut, Made khawatir untuk membiarkan Luna pulang larut seorang diri. Bahkan untuk dinas di luar kota pun Luna harus bersedia mendampingi Made untuk menyiapkan materi sebelum meeting dimulai. Keakraban yang terjalin membuat Made akhirnya memberanikan niatnya mendekati Luna, mungkin tidak dengan perkataan tapi dengan seluruh sikap dan perhatian Made terhadap Luna dan Dimas. Hati Luna pun luluh melihat sikap dan kebaikan Made terhadap dirinya dan Dimas, bahkan Made selalu ada kapanpun Luna membutuhkannya.
Satu tahun berjalan, Luna pun semakin nyaman dengan hubungan khususnya dengan Made, karena Made selalu mendukung setiap langkah Luna. Bahkan Made ingin ketika dirinya pensiun nanti ada hal baik yang sudah di siapkan untuk masa depan Luna dan Dimas, Made pun mendaftarkan Luna ke salah satu Universitas ternama untuk Luna melanjutkan gelar sarjananya, Made men-support seluruh biaya dan kegiatan perkuliahan Luna hingga Luna berhasil mendapatkan gelar sarjana. Kehadiran Made dalam kehidupan Luna bagaikan matahari yang selalu menyinari dengan seluruh kebaikan dirinya.
Waktu berlalu, tahun berganti Niat Luna untuk melanjutkan jenjang master pun akhirnya terwujud dengan support moril dan biaya dari Made, Made selalu memperlakukan Luna selayaknya istri syahnya, Made memberikan nafkah lahir bathin untuk Luna, dan fasilitas penunjang untuk kehidupan Luna dan Dimas. Perjalanan cinta Luna dan Made pun tidak selalu mulus, bahkan Made sering merasa cemburu tiap Luna dekat dengan teman laki-laki di kampus. Made selalu menyebut Luna Istri saat di luaran terutama di teman angkatan master Luna karena Made sering merasa cemburu dan insecure dengan teman-teman angkatan master Luna, Luna sangat bahagia dicintai oleh Made, Luna pun begitu mencintai Made dengan kelebihan dan kekurangan Made, Walaupun jauh dilubuk hatinya Luna menyadari bahwa ini semua kesalahan dan dosa besar karena Luna dan Made mempunyai hubungan gelap di belakang Ira, Perlahan Luna pun sudah mulai belajar menjalani kegitan upacara keagamaan Made, mempelajari buku-buku keagamaan yang diberikan Made untuknya, Luna pun tidak segan untuk ikut Made beribadah ke pura, Luna begitu yakin akan cintanya kepada Made dan Luna begitu yakin bahwa Made adalah malaikat dari tuhan untuk memperbaiki kehidupannya. Luna dan Made benar-benar saling mencintai satu sama lain dan menjalani semuanya layaknya suami istri, Made dan Luna tau betul semua ini adalah kesalahan, tapi rasa cinta yang kuat membutakan semua.
Kabar kedekatan Made dan Luna pun sudah mulai terdengar rekan-rekan di kantor, tapi Made dan Luna selalu berusaha menepis kabar miring tentang mereka, dan membawa semuanya seperti kehidupan normal. Berita miring pun berhasil untuk selalu Made dan Luna tepis, Luna selalu berusaha professional setiap berada di kantor, Made pun selalu men-support setiap langkah Luna. Keuletan dan kegigihan Luna akhirnya mebuahkan hasil, pengorbanan Luna untuk bisa mendapatkan gelar master akhirnya sudah di depan mata, dengan support Made akhirnya Luna berhasil lulus dengan gelar cumlaude di angkatannya. Bahkan hanya Made lah yang menghadiri wisuda pasca sarjana Luna, karena ibunda Luna sedang sakit dan Dimas pun ada kegiatan di sekolahnya. Kehadiran made mungkin terlihat asing di mata orang lain, karena siapapun yang melihat Made dan Luna pasti akan melihat seperti Ayah dan Anak karena perbedaan usia yang cukup jauh antara Luna dan Made. Tapi dengan sifat Made yang supel dia berhasil masuk ke lingkungan teman-teman angkatan pasca sarjana Luna. Made dan Luna merayakan kelulusan dengan suka cita, walau hanya dengan makan bersama di sebuah café di mall terdekat..
Tiba waktunya Made memasuki masa pensiun, Made juga menitipkan Luna untuk di tempatkan di posisi karir yang terbaik, Luna akhirnya ditempatkan sebagai sekretaris senior untuk Executive Director di Departemen lain, boss baru Luna juga lulusan universitas ternama di London, dan sosok yang sangat religi, Luna dan Made masih berhubungan seperti biasa saat di luar kantor, bahkan rasa cemburu Made dan Luna semakin kencang saat mereka berjauhan, Made pun selalu berusaha hadir di kantor sesekali untuk menengok Luna dan memastikan keadaan luna dalam keadaan baik, perubahan keadaan ini membuat Made dan Luna sangat tersiksa. Luna yang biasanya bisa bertemu Made setiap harinya, sekarang sangat sulit untuk menghubungi Made, terlebih ketika Made berada di rumah bersama Ira dan anak-anak angkatnya, Luna sering menangis, Luna rindu sosok Made..
Luna merencanakan liburan akhir tahun ke pulau bali bersama Citra (28) teman kantor sekaligus sahabat Luna, Luna begitu rindu akan pulau dewata, Luna rindu setiap sudut dan setiap kenangan yang ada di pulau dewata bersama Made, Luna berniat untuk refreshing sekaligus melihat semua sudut yang pernah di lalui setiap ke bali bersama Made. Penerbangan pagi menjadi pilihan Luna dan Citra untuk terbang ke pulau dewata, Citra dengan hobbi nya kuliner sangat menikmati penerbangan pagi itu, karena setibanya di bali Citra dapat segera menikmati satu porsi nasi bali yang sudah dirindukannya sejak di jakarta. hari menjelang siang Luna dan Citra menikmati setiap keindahan dan setiap keromantisan pulau dewata, hati Luna pun selalu tertegun, Luna rindu Made, Luna berusaha menahan perasaannya di sudut paling dalam hatinya. . . .Malam tahun baru dilewati Luna dan Citra dengan suka cita, clubbing di salah satu club ternama, bahkan Luna rela membayar mahal untuk menikmati penghujung tahun. . . .
Pagi dini hari mata Luna masih terasa berat, badan Luna masih lemas karena habis merayakan pergantian tahun sampai pukul 04.00 WITA, terdengar bunyi telpon di handphone Luna, Luna sangat kaget ternyata telpon dari Made, Made mengungkapkan kerinduan yang sama terhadap Luna, Made saat ini pun sedang berada di pulau yang sama, hanya kita beda tempat, Made sedang berkunjung ke Tabanan, kampung halaman Made, dan Luna menginap di salah satu hotel ternama di kuta, Luna sangat bahagian dengan telpon dari Made, tidak terasa sudah hampir setengah jam Made menghubungi Luna, dan akhirya Made harus mengakhiri telpon saat itu, Luna yang masih dilanda kerinduan yang hebat menolak untuk mengakhiri telpon dari Made, Made terus meyakinkan Luna akan segeraa menghubungi jika dalam waktu yang memungkinkan, karena saat itu istri Made sedang berjalan menuju kamar Made, Luna terus berbicara sampai akhirnya Istri Made memergoki Made sedang menghubungi Luna, Telpon langsung terputus, Made dan istri langsung bertengkar hebat, mereka balik ke Jakarta dalam keadaan pertengkaran rumah tangga yang sangat serius..Made merasa bersalah dan terus berusaha meminta maaf sambil meyakinkan istrinya bahwa kejadian ini tidak akan pernah terulang lagi, Made meyakinkan istrinya dengan berbagai cara, bahkan Made harus mengikuti keinginan istrinya untuk mengganti nomer sellular nya untuk bisa menghindari Luna, Made semakin sulit untuk di hubungi oleh Luna, Luna terus mencari Made bahkan sampai menghubungi nomor rumah Made, Made pun harus terus menghindari Luna karena istri Made semakin marah dengan telpon Luna, Luna merasa lelah, Luna hancur, Luna berusaha melupakan Made dan semua kenangan indah bersama Made, Luna berusaha bangkit walaupun hatinya tidak bisa berbohong bahwa hanya Made lah yang ada di hatinya, Made yang sudah menuntun langkah nya menuju masa depan yang lebih baik, walau dengan seribu kesalahan dan seribu dosa yang dilakukan bersama Made, Luna sadar dirinya sudah merusak rumah tangga Made, Luna ikhlas untuk bisa menyimpan Made sendiri dalam hatinya. . . karena bagaimanapun Made adalah Matahari dari Tuhan untuk menyinari kehidupan Luna dan Dimas berikutnya menjadi lebih baik. . . .
Luna akhirnya mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan asing , Luna juga diterima sebagai dosen di salah satu universitas di Jakarta, waktu berjalan tanpa terasa sudah empat tahun Luna berpisah dari Made, Mungkin sakit itu masih tersisa di hati Luna tapi Luna meyakini Apa yang Luna raih saat ini adalah sinar kasih Made untuk kehidupan Luna dan Dimas. . . "Terimakasih Made, Terimakasih matahari dari tabanan. . . Ucap Luna lirih. . . .
THE END