Kata orang, memiliki saudara itu menyenangkan.
Katanya, hidup tidak terasa sepi, tidak berjalan sendirian, dan tidak tumbuh sebagai batang kering yang berdiri sendiri di tengah padang kehidupan.
Kata orang, memiliki saudara perempuan itu sebuah anugerah.
Mereka bilang, dialah tangan kedua bagi ibu, dialah bahu yang mengerti sebelum kita berkata apa pun. Ia membantu menyiapkan makan, menegakkan rumah, dan menjadi tempat curhat saat dunia luar tak mau mendengar suara kita.
Kata orang, memiliki saudara laki-laki itu menyenangkan.
Katanya, keberadaannya adalah perisai, penjaga, pengganti ayah ketika ayah tak ada.
Ia menjadi orang pertama yang berdiri ketika kita tersakiti, dan orang pertama yang menepuk punggung saat kita menangis diam-diam.
Kata orang, punya saudara itu keberkahan.
Ada teman bertukar pikiran, ada tempat berbagi tawa, dan ada bahu untuk menyeka air mata.
Ada suara gaduh yang membuat rumah terasa hidup. Ada kehadiran yang membuat meja makan tak pernah benar-benar sepi.
Kata orang, punya saudara itu keuntungan.
Jika beban hidup terlalu berat, ada yang membantu memikul.
Jika ada acara keluarga, ada yang bisa diajak patungan.
Jika ada keperluan ibu yang tak mampu kita tanggung sendirian, ada tangan lain yang bisa ikut menolong.
Kata orang, punya saudara itu membantu.
Saat kita tak mampu membeli sesuatu untuk kebutuhan dapur, ada yang menopang.
Saat kita bingung membuat keputusan besar, ada yang ikut memikirkan.
Kata orang, punya saudara itu menyenangkan.
Beli baju bisa kembaran.
Beli makanan bisa dibagi dua.
Jika kita tidak mampu menghabiskan, ada yang dengan senang hati menghabiskan.
Kata orang, punya saudara itu menyenangkan hingga tua.
Katanya, jika umur sudah menua, ada yang menemani berjalan pelan sambil mengenang masa kecil yang dulu nakal dan tak masuk akal.
Kata orang, punya saudara itu menyenangkan ketika sakit.
Ada yang menggantikan ibu memegangkan perban.
Ada yang duduk di samping tempat tidur sambil berkata, “Istirahat saja, aku ada di sini.”
Kata orang, punya saudara itu indah.
Bisa berbagi suka
berbagi duka
berbagi air mata
dan berbagi tawa
dalam satu garis keturunan yang diberikan oleh Allah.
Dan kata ibu,
“Berkasih sayanglah antarsaudara.
Jangan pernah memutus tali persaudaraan,
karena menjadi saudara adalah anugerah terindah
yang Allah titipkan kepada keluarga.”