Ini bukan pilihan yang mudah, karena kita pun, selalu dalam ombak tanpa arah. Aku tak bisa menjatuhkan pilihanku sekarang, karna perasaan ini masih seperti karang. Sebab doaku masih menggema di tengah malam".
Saat semua kerapuhan jatuh di pundak ini, aku rasa sang kuasa menyayangiku di waktu malam kelam, pada intinya nama yang selama ini ku sebut dalam rantai doa. kini sekarang menjadi nyata sebut 'dia'. namun jangan berkecil hati kita di pertemukan bukan untuk saling memiliki namun saling mengenali. " salam rinduku untuk sang nama .
Ia tersenyum penuh bahagia, membaca surat berblanko negara piramid
"Apa yang terasa dalam matcha?" jarinya lentik mengetik kata yang ia pikirkan selama ini menjadi pertanyaan.
-Dayra Safana Haris