Matjan Pethak

Praboe Mas Publisher
Chapter #1

Kedai Naga

Sebuah gang sempit menyempil di tengah-tengah perkampungan penduduk. Gang berukuran lebar 75 cm itu terlalu sempit untuk disebut sebagai sebuah gang. Jangankan motor, bahkan orang yang berpapasan pun akan mengalami kesulitan ketika berjalan di gang tersebut. Itu belum keberadaan selokan yang cukup dalam di salah satu sisi jalan. Selokan berbau anyir itu memiliki kedalaman sekitar setengah meter dengan batas sebuah tembok sekolahan yang warna catnya sudah mulai kusam tertimpa panas matahari.

Rumah-rumah berukuran kecil berderet-deret di sisi lainnya. Rumah-rumah tersebut bahkan kebanyakan tidak berpagar saking sempitnya. Teras rumah langsung berhadapan dengan jalan gang, selokan dan tentunya tembok sekolahan yang warna catnya sudah mulai kusam.

Bau pesing menjadi fenomena tersendiri di gang itu. Dari mulut gang bau itu menemani para pejalan kaki yang berlalu-lalang tanpa henti sejak pagi hingga sore. Meskipun berbau tak sedap, para pejalan kaki itu tidak pernah kapok melewatinya. Bukan karena para pejalan kaki itu tak peduli dengan lingkungan yang dilewatinya. Para pejalan kaki memang terpaksa melewatinya karena hanya gang itu saja akses satu-satunya yang bisa dilalui.

Lihat selengkapnya