Blurb
Dunia ini hidup. Ia mendengar. Ia mengingat. Dan kini. . . ia terluka sangat dalam.
Di dunia yang dipenuhi manusia serakah dan berdosa, di mana kekuasaan menggantikan keadilan, dan rakyat hanyalah daging murahan bagi mesin tirani, jeritan mereka tak lagi terdengar oleh raja, bangsawan, atau pedagang darah. Namun dunia mendengar mereka—setiap isak tangis, setiap pengkhianatan, setiap bayi yang mati kelaparan di pelukan ibunya.
Dari luka dunia yang bernanah dan bernanah, mereka lahir—para Putri Bencana. Bukan pahlawan. Bukan dewa. Melainkan ideologi yang hidup. Teror yang terbungkus kelembutan. Dan di antara mereka, satu yang paling ditakuti:
Putri Mawar Darah—Seorang mantan putri kerajaan yang meninggalkan nama, kehormatan, dan belas kasihannya—untuk menjadi algojo terakhir umat manusia.
"Ketika hukum dibungkam oleh kekuasaan, maka aku akan menjadi hukum itu sendiri. Darah ganti darah."
Ini bukan kisah penebusan.
Ini bukan kisah kepahlawanan.
Inilah penghakiman terakhir — bagi mereka yang tak pantas hidup.
Novel ini merupakan prekuel dari seri "Blood Rose Princess Just Wants to Live in Peace with Her Little Daughter" yang mengambil alur waktu sebelum runtuhnya ingatan dunia dan kelahiran Caelan.
Penulis berkata:
"Ingin fantasi gelap tanpa pengampunan palsu? Selamat datang di penghakiman terakhir umat manusia."