Raffa Dika
Entah apa yang harus Raffa katakan pada Raffi tentang masalah ini. Ia belum siap untuk mengatakannya dan mungkin tidak akan pernah siap. Lagipula ia sudah berjanji pada pendonor jantung untuk merahasiakan semua dari Raffi.
Saat ini memang Raffi belum bertanya lebih dalam siapa orang yang telah mendonorkan jantung untuknya. Namun, suatu hari nanti… ah, sudahlah. Raffa tidak ingin berpikir lebih jauh lagi. Yang terpenting sekarang adalah Raffi sehat.
Sepertinya jantung orang itu memiliki peranan dalam kehidupan Raffi yang sekarang. Lihat saja perubahan Raffi pasca operasi. Ia ingin melanjutkan pendidikan. Dulu saja, adik satu-satunya itu sangat malas ke sekolah. Bahkan ia sendiri sudah tidak memiliki semangat hidup. Beruntung, di sekolah, teman-temannya banyak yang peduli, sehingga adiknya itu mau sekolah.
Raffa tidak habis pikir, kenapa Raffi mendadak ingin kuliah di Jakarta? Apakah ini, ada kaitannya dengan riwayat sang pendonor?
Sebagai dokter, tentu Raffa paham mengenai perubahan psikologi seseorang setelah menerima organ baru. Namun, ia belum bisa memastikan perkara ini. Apakah setelah seseorang mendapat jantung baru, sifat mereka akan berubah mengikuti si pendonor? Masih perlu pembuktian secara ilmiah, meski pun kasus seperti ini, sudah banyak terjadi di dunia.
Raffa teringat seseorang. “Dokter Kareem,” gumamnya pelan. Ya, agaknya Raffa membutuhkan bantuan ahli beda dan spesialis transplantasi itu. Ia merogoh kantong celananya, mengambil gawai. Kemudian dicari kontak nomor sahabatnya itu. Ketemu.
“Merhaba doktor Kareem. Bu ö?leden sonra me?gul müsün 1?” tanya Raffa.
“?u an için de?il. ama saat sekizde bir ameliyat?m var. Yard?mc? olabilir miyim 2?” jawab dokter Kareem dari seberang.
“Yes. I need your help.”
“Raffi'ye bir ?ey mi oldu? O iyi, de?il mi 3? tanya dokter Kareem seolah bisa menebak keresahaan Raffa.
“Elhamdülillah, Raffi iyi. Ama seninle konu?mak istedi?im ba?ka bir ?ey var ve o da Raffi'nin de?i?imiyle ilgili 4."
“Iyi. Huzur Cafe'de bulu?maya ne dersin? Uzun zamand?r birlikte kahve içmemi?tik 5.”