Mawar Hitam Asyifani-

Ikhsan Ardiansyah
Chapter #5

Festival Tulip

Seperti janjinya, Raffa menjemput Raffi di hotel. Ia senang sekali bertemu dokter Kareem setelah beberapa bulan lamanya. Adik satu-satunya itu cukup dekat dengan dokter Kareem. 

 

Bugün nasılsın Raffi?1” sapa dokter Kareem.

 

Elhamdulillah, iyi. Raffi, Doktor Kareem'i tekrar gördüğü için mutludur2,” jawab Raffi setelah mencium tangan dokter Kareem.

 

Ini yang disukai dokter Kareem. Orang Indonesia memiliki tradisi mencium tangan pada orang yang lebih tua atau yang dituakan sebagai bentuk penghormatan. Meski dalam tradisi semacam ini di Turki sebetulnya dilarang. Namun, dokter Kareem sangat menghargai tradisi dan budaya negara lain.

 

“Kamu tidak lupa minum obatnya, kan?”

 

“Sesuai dengan anjuran dokter, Raffi rutin minum obat. Iya kan, Kak?” Raffi melirik kakaknya.

 

Raffa tersenyum tipis, merasa tersindir. Tentu saja karena selalu ada perdebatan diantara mereka kalau sudah menyangkut obat.

 

“Bisa berangkat sekarang?" pinta Raffa sembari melirik jam tangan.

 

Raffa kemudian meminta Raffi untuk bersiap-siap. Mereka bertiga akhirnya berangkat bersama menuju taman Emirgan.

 

***

 

Cuaca hari ini cerah berawan. Emirgan Park sudah dipadati ribuatan manusia yang ingin menyaksikan festival tulip. Tidak hanya warga lokal yang memadati taman ini tetapi juga wisatawan asing. 

 

Waktu yang terbaik untuk menyaksikan keindahan bunga tulip adalah bulan April sampai Mei di musim semi. Festifal tulip diadakan setiap tahun.

 

Lihat selengkapnya