Kehidupan di rumah baru Tia dan Adrian kini memiliki pusat gravitasi yang baru. Rumah kaca kecil yang dibangun Adrian di sudut taman bukan sekadar bangunan tambahan; itu telah menjadi sebuah tempat suci, sebuah kapel kecil bagi cinta, pengampunan, dan sains yang melampaui logika. Di dalamnya, silinder kaca dengan pendar biru itu terus beroperasi dalam keheningan yang anggun, menjaga satu tangkai Mawar Merah agar tetap dalam kondisi mekarnya yang paling prima.
Mawar itu, yang kini secara resmi disebut oleh keluarga sebagai "Mawar Abadi", telah bertransformasi dari sebuah objek trauma menjadi anggota keluarga yang diam. Bagi Tia, mawar itu adalah surat cinta yang terus bernapas. Bagi Adrian, itu adalah sebuah karya teknik yang ia kagumi. Dan bagi anak-anak mereka, mawar itu adalah sebuah keajaiban yang nyata.
Pengetahuan yang Diwariskan
Satu bulan setelah mawar itu dipindahkan, Tia mulai menghabiskan waktu sorenya di rumah kaca untuk mempelajari catatan teknis yang ia bawa dari gudang rahasia di Jalan Veteran. Ia ingin memahami bagaimana Michael, seorang pria tanpa latar belakang pendidikan botani formal, mampu menciptakan sistem yang begitu stabil.
Adrian sering bergabung dengannya, mengenakan kacamata bacanya, meneliti sketsa-sketsa Michael dengan penuh kekaguman.
"Tia, Michael menggunakan prinsip thermoelectric cooling yang digabungkan dengan sensor kelembapan yang sangat presisi," jelas Adrian sambil menunjuk ke bagian dasar silinder. "Tapi yang paling menakjubkan adalah larutan nutrisinya. Ini bukan sekadar air. Dia mencampurkan beberapa jenis enzim yang tampaknya memperlambat proses oksidasi sel tanaman secara drastis."
Tia teringat pada Kakek Ryo. "Dia belajar dari Kakek Ryo, Adrian. Kakek Ryo bilang Michael terobsesi untuk mencari tahu bagaimana caranya agar sesuatu yang indah tidak pernah layu. Michael mengambil pengetahuan tradisional dari kios bunga itu dan mengintegrasikannya dengan komponen elektronik yang ia beli secara perlahan."
Mereka berdua menyadari bahwa Proyek Mawar Abadi ini bukan hanya sebuah monumen duka. Ini adalah sebuah penemuan ilmiah yang lahir dari kebutuhan emosional yang ekstrem. Michael telah membuktikan bahwa keinginan untuk melindungi seseorang bisa memicu kecerdasan yang luar biasa.
"Kita harus memastikan sistem ini tidak pernah gagal, Tia," kata Adrian serius. "Aku sudah memasang panel surya cadangan khusus untuk rumah kaca ini. Bahkan jika kota mati lampu total, mawar ini akan tetap bernapas."
Mikhael dan Rasa Ingin Tahu