"KIRANI! LO GAK APA-APA?!"seru seseorang, dan menyodorkan sapu tangan.
Kirani mengangguk. Ia menyeka mulutnya dengan sapu tangan itu.
Sepasang tangan terulur untuk membantu Kirani. Pak Benedct?! Dia ngapain bantu gue?
Sebersit rasa cemburu menghampiri Kennand yang masih diam bertumpu ditempatnya setelah ia memberi sapu tangannya kepada Kirani.
"Kennand! Lo kenapa sih? Berhenti merhatiin mereka!" batinnya memaksa dirinya untuk menghapuskan rasa cemburu itu.
"Key, ikut saya ke UKS." Ajak guru bernama Benedct itu.
Kirani menggeleng, "nggak, Pak. Saya nggak kenapa-napa kok, serius."
"Pokoknya ikut saya!" Guru itu bersikeras membawa Kirani menuju UKS.
"NGGAK! GUE GAK MAU, PAK!"
Pak Benedct berdecak kesal. Dengan segera ia mengangkat tubuh Kirani.
"HAHH?! PAK TURUNIN SAYA! SAYA GAK MAU KE UKS! SAYA BAIK-BAIK AJA!!"
"Kamu diam atau nilai kamu saya potong!"
Kirani pasrah. Ia membiarkan dirinya dipapah seperti ini. Ia memegangi kerah baju Pak Benedct dengan keras.
"Gila nih murid baru! Kecentilan banget sama bapak ganteng masdep gue!"
"Hadeuh, murid ganjen baru nih!"
"Anak siapa sih? Berani deketin guru idola gue?!"