Mawar Putih Untuk Sepasang Merpati

Putri Nabila
Chapter #3

Hal yang tak disangka-sangka #3

Bel selesai istirahat pun berbunyi semua siswa mulai masuk ke kelasnya masing - masing. Aldo dan teman - temannya masuk ke ruang kelas Olivia yang berada duduk di bangku Aldo langsung pergi menuju ke belakang tempat bangku nya berada. Bu Ani guru sejarah pun masuk ke kelas mereka dan memulai pelajaran. Sebelum memulai pembelajaran ibu Ani akan mengabsen siswa - siswa dari absen awal hingga akhir, setelah selesai mengabsen ibu Ani langsung melanjutkan pembelajaran. " Baiklah anak - anak sampai dimana pelajaran kita Minggu kemarin ?" Tanya ibu Ani "Sampai sejarah pendidikan di Indonesia pada awal kemerdekaan Bu" sahut anak - anak serempak. " Ok baiklah perhatikan ibu sekarang ibu akan menjelaskan pembelajaran " terang ibu Ani. Semua yang berada di kelas tersebut tiba - tiba menjadi hening dan sunyi. Mereka tampak memperhatikan ibu Ani menjelaskan pembelajaran. Alda merupakan anak terpintar di kelas karena semester lalu ia menjadi juara pertama di kelasnya dan mewakili sekolah nya untuk olimpiade sains tingkat nasional selain berprestasi di bidang akademik ia juga berprestasi di bidang non akademik seperti olahraga yang merupakan Bobby nya salah satu olahraga yang sangat ia sukai yaitu sepak bola. oleh karena itu guru - guru di sekolahnya mengenal Alda. "Ada yang bisa menjelaskan pembelajaran kemarin ?" tanya Bu Ani ,Alda pun langsung mengangkat tangannya "Baik Alda silahkan jelaskan rangkuman pembelajaran kemarin " ucap Bu Ani.

"Baiklah Bu,perkembangan pendidikan semenjak kita mencapai kemerdekaan itu penuh dengan pengorbanan baik itu pengorbanan harta dan nyawa sebagai taruhannya. pada zaman pendidikan kemerdekaan Republik Indonesia banyak di pengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Pada masa itu pemerintah menekankan semangat patriotisme kepada seluruh peserta didik dan juga masyarakat". Jawab Alda secara singkat dan tepat . " Betul apa yang dikatakan oleh Alda" pungkas ibu Ani . Ibu Ani pun bertanya lagi kepada semua siswa yang berada di kelas itu " bagaimana cara kalian sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya dalam mengenang jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan?" Baik lah siapa mau menjawab nya tanya ibu Ani. Olivia mengancingkan tangan "Saya Bu" jawab Olivia . "Baik silahkan Olivia". "Ada banyak sekali cara menghargai jasa para pahlawan ,Kita sebagai generasi bangsa selanjutnya memiliki cara saling menghargai dan menghormati,memiliki semangat cinta tanah air yang tinggi,tidak melupakan jasa pahlawan,belajar dengan giat,memperingati setiap peristiwa penting, dan menjalankan Pancasila di kehidupan sehari-hari"Jawab Olivia secara semangat dan bangga. "Benar apa yang di katakan oleh teman kalian Olivia ibu sangat bangga sama kamu karena kamu masih baru tinggal di Indonesia tetapi kamu sudah bisa menjawab pertanyaan dari ibu selain yang di jawab Olivia masih banyak contoh-contohnya salah satunya menggunakan bahasa Indonesia ketika sedang berbicara karena Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah di Sumatera,Jawa, Kalimantan,Sulawesi,Papua dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia" jelas Bu Ani .

Tiba - tiba Bu Ani mendapatkan panggilan dari kepala sekolah untuk melaksanakan rapat bersama guru lainnya, maka dari itu ibu Ani meminta - anak - anak untuk mengerjakan soal LKS hal 48 Bagian pilihan ganda dan essay dan di kumpulan ke ketua kelas yaitu Aldo. "Anak - anak ibu dapat panggilan dari kepala sekolah untuk melaksanakan rapat bersama dengan guru lainnya maka ibu ingin kalian mengerjakan soal LKS hal 48 bagian pilihan ganda dan essay dan di kumpulkan ke ketua kelas. Aldo ibu minta tolong nanti kalau jam pelajaran ibu sudah habis kamu taruh tugasnya di kantor guru di meja nomor 3 dari sebelah kiri disitu ada nama ibu". pungkas ibu Ani . "Iya Bu , saya paham" jawab Aldo "Baik terima kasih Aldo, anak- anak jangan sampai telat yah " pungkas ibu Ani "siap bu" jawab mereka berbarengan.

Aldo duduk di belakang bersama teman - temannya di belakang.Alda pun duduk sendirian melihat hal itu Olivia langsung duduk ke kedepan di samping Alda."Hai Al sendirian aja nih?" tanya Olivia "Ahahaha iya nih" jawab Alda singkat sambil senyum "boleh nggak nih aku duduk di samping kamu?" tanya Olivia lagi "serius lho Liv , ya boleh lah aku malah seneng ada temen curhat" pungkas Alda girang. "Ya udah aku mau ngambil buku - buku aku dulu yah di belakang" pungkas Olivia sambil menuju mejanya di belakang. Eh tapi ternyata ia dan teman- temannya duduk di bangku Olivia sambil ketawa melihat hal itu Olivia memberanikan diri untuk mengambil buku -bukunya ."Ngapain si Aldo dan gengnya duduk di bangku aku,duh gimana nih ambil nggak yah buku nya kok aku jadi takut sih ngapain juga aku takut kan itu bangku saya" tanya Olivia pada hatinya. Olivia pun memberanikan diri mengambil bukunya di dalam tas melihat hal itu Aldo dan gengnya itu menggoda Olivia sambil bersiul Aldo berkata "hai Olivia sayang" kata Aldo dengan tatapan tajam melihat Aldo bertingkah seperti itu Olivia hanya diam saja. Melihat Olivia hanya diam saja Aldo dan kawan- kawan semakin menjadi ,setelah mendapatkan bukunya ia pun hendak pergi namun tangannya di tarik oleh Aldo "Kok kamu gituh sih sayang sama aku pura - pura cuek depan orang kan kita udah jadian" pungkas Aldo . Semua mata yang ada di kelas tersebut tertuju pada mereka berdua." Hah jadian? sejak kapan aku jadian sama kamu?" tanya Olivia bingung karena nggerasa Aldo nggak pernah nembak dia."Sejak sekarang,eh temen - temen mulai hari ini gua dan Olivia sekarang udah jadian dan lho- lho semua jadi saksinya jadi kalian nggak boleh bikin dia nanggis atau enggak akan berhadapan dengan gua" celetus Aldo yang disambut tepuk tangan dari teman - temannya. Olivia sudah tidak tahan lagi dengan sikap Aldo, "Aku gak mau pacaran sama Aldo " pungkas Olivia di depan semua orang dan orang - orang di kelas hanya bisa menertawai Aldo.

Lihat selengkapnya