Maxon Wu Si Tabib Ajaib

Krisna Dwi Saputra
Chapter #1

Tabib Ajaib di penjara

Di Penjara Longhu, sebuah mobil Mercedes Benz S Class, dua buah Land Rover Range Rover, melaju berentetan memasuki pintu utama. Kepala Penjara, beserta beberapa penanggung jawab penting lainnya, berdiri tegak menunggu kedatangan seseorang di pintu masuk gedung perkantoran dengan wajah yang penuh hormat.


Mobil-mobil itu pun berhenti, pertama, seroang pria muda turun dari Land Rover terlebih dahulu, dia membuka pintu mobil Mercedes Benz, lalu seorang pria paruh baya yang wajahnya tampak pucat pun turun dari mobil perlahan-lahan di bawah tuntunan pria muda tersebut.


Pria paruh baya itu sekitar empat puluh tahunan, auranya sangat gagah, namun sepertinya dia sedang sakit, sesekali wajahnya tampak sedikit kesakitan. Dan rasa sakit itu sangatlah kuat, membuat orang hebat yang kuat dan dingin sepertinya itu tidak dapat menahannya, dan merasa sangat lelah.


"Jenderal Chu!" sahut sang Kepala Penjara sambil memberi hormat pada pria itu.


Pria paruh baya yang datang itu, adalah Jenderal Tingkat Tiga di daerah peperangan Negara Yanlong, namanya Timothy Chu, posisinya di militer sangatlah tinggi, waktu muda sudah memiliki pangkat seperti ini, masa depannya sangatlah cemerlang.


Timothy melambaikan tangannya, "Tidak perlu sungkan-sungkan, Kepala Penjara Li, terima kasih, di mana Tabib Ajaib Wu itu?"


Nama Kepala Penjara Li adalah Jerry Li, dia adalah Kepala Penjara di Penjara Longhu, begitu mendengar pertanyaan itu, ia segera membungkukkan punggungnya, "Maxon Wu sudah menunggu di dalam, silakan masuk, Jenderal!"


Dia memimpin jalannya di depan, segerombolan orang pun berjalan memasuki gedung perkantoran itu dengan rapi. Di lobby lantai satu, duduklah seorang pemuda yang mengenakan seragam penjara, usianya sekitar dua puluh satu atau dua, rupanya sangat biasa, ia sedang mengisap sepuntung rokok di mulutnya, matanya setengah terpejam, seolah sedang memandangi orang-orang yang sedang masuk ke dalam lobby itu.


Dia adalah Maxon Wu, "Tabib Ajaib Wu" yang dimaksud oleh Jerry tadi.


"Matikan rokokmu, Jenderal tidak bisa mencium bau asap rokok." kata seorang penjaga yang bertubuh kekar dengan dingin.


Maxon tidak memedulikannya, dan malah bertanya, "Siapa pasiennya?"


Timothy memandangi pemuda itu dengan penasaran, ternyata dialah Tabib Ajain Wu, kenapa semuda ini? Timothy sedikit mengangguk, dan berkata, "Tabib Ajaib Wu, aku pasiennya."


Setelah berkata demikian, mungkin karena mencium bau asap rokok, ia pun terbatuk-batuk. Setelah dia mendapatkan sakit kepala ini, ia tidak dapat mencium bau asap rokok lagi.


Wajah Jerry pun tampak terkejut, ia segera berkata, "Maxon Wu, matikan rokoknya, apa kau tidak melihat Jenderal Chu batuk-batuk?"


Maxon meniupkan asap rokoknya, lalu berkata pelan, "Tidak apa-apa, biarkan dia batuk-batuk sejenak."


Penjaga tadi pun marah, ia berjalan ke arah Maxon dan mengulurkan tangannya hendak merebut rokok di mulut Maxon itu, namun baru saja ia mengulurkan tangannya, Maxon langsung menghadangnya dengan tangannya, penjaga itu terkejut bak tersengat listrik, tangan kanannya langsung mati rasa, dan tidak dapat ia angkat sedikit pun.


Ia terkejut bukan kepalang, tertatih ke belakang, ia menatap Maxon dengan sangat was-was, dengan sergap ia berkata, "Dia adalah orang hebat!"


"Srett!"


Baru saja dia selesai bicara, setidaknya ada lima buah pistol yang diarahkan ke arah Maxon, sebagai penjaga, keamanan Jenderal adalah yang paling utama.

Lihat selengkapnya