Maxon Wu Si Tabib Ajaib

Krisna Dwi Saputra
Chapter #3

Memukul Pria jahat

Mobil melaju ke stasiun bus, Maxon pergi ke bank untuk menransfer uangnya ke kartunya, selain dua ratus ribu RMB yang diberi oleh Jerry, serta tiga ratus ribu RMB yang diberi oleh Timothy, serta lima ratus RMB lebih yang telah ia kumpulkan selama ia melakukan pengobatan di dalam penjara, jika ditambah-tambah, hartanya sudah lebih dari satu juta RMB lebih!  


Setelah membeli tiket dan naik ke dalam bus, Maxon menutup matanya untuk melatih reikinya.  


Yang ia latih adalah ilmu bela diri "Seni Surga, Bumi, Neraka, dan Alam Baka", ilmu ini dibagi menjadi empat tingkat, yaitu Surga, Bumi, Neraka, dan Alam Baka. Tingkat Alam Baka sendiri dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pelatihan reiki, pelatihan dewa, dan pelatihan dasar. Saat ini Maxon sedang berada dalam tahap menengah, pelatihan reiki.  


Reiki di dalam tubuhnya, mengalir di dalam nadinya, membuat tubuhnya sangat ringan, hatinya kosong, tanpa pikiran dan harapan, tanpa kekhawatiran dan beban.  


Tiba-tiba, ia mencium sebuah aroma wangi di hidungnya, dan langsung membuka matanya. Entah sejak kapan, seorang wanita yang sangat cantik berdiri di sebelahnya, wanita itu mengenakan headphone, matanya sangat cantik, hidungnya mancung, usianya sekitar dua puluhan. Tidak hanya tubuhnya saja yang bagus, wajahnya juga sangat cantik, seperti dewi yang turun dari khayangan.  


Apalagi sepasang kakinya itu, sungguh sangat cantik, merupakan kaki terindah yang pernah ia lihat seumur hidupnya sampai saat ini, seputih salju, sangat lurus dan montok, ototnya sangat terlihat. Maxon bahkan merasa, hanya dari kaki wanita itu saja, cukup untuk membuatnya tergila-gila.  


Ia mengenakan sepasang sepatu putih di kakinya, tumit kakinya juga tampak sangat sempurna. Wanita yang memiliki kaki panjang pasti tidak mungkin pendek, wanita itu tingginya 1.7 meter, mengenakan celana jeans pendek bewarna merah muda, atasannya mengenakan kaos pendek putih yang sejuk, menunjukkan pusarnya yang cantik, serta perut kecilnya yang putih dan datar.  


Dadanya sangat besar, saat bus mereka bergoncang, dadanya juga ikut bergetar, Maxon melirik ke arahnya sejenak, seketika tenggorokannya pun terasa kering.  


Selama dua tahun di penjara, ia tidak pernah melihat wanita, dalam matanya, wanita mana pun sungguh sangat menarik, apalagi wanita cantik yang langka seperti ini.  


Karena konsentrasinya itu, Eye of Dimension di mata kirinya pun terbuka, seketika baju wanita itu pun menghilang, ia melihat lekuk tubuh yang sangat cantik itu, benar-benar menggairahkan......  


Ia segera mengalihkan pandangannya, takut dirinya akan mimisan.  


Namun begitu ia mengalihkan pandangannya, ia tak tahan untuk melihatnya lagi. Lalu, ia pun merasa wanita ini tiba-tiba merangkul lengannya, dan berkata dengan lembut, "Suamiku, aku haus, apa kau punya air?"  


Maxon terkejut, ha, suami? Ia tercengang sedetik, lalu ia pun menyadari sesuatu. Ternyata, entah sejak kapan, bus itu pun telah penuh dengan penumpang, ada empat orang pemuda yang sedang mengelilingi wanita ini, tatapan mata mereka tampak tidak baik, penuh dengan perasaan yang menindas.  


Jangan-jangan...... orang-orang ini adalah preman?  


Maxon pun tersenyum, lalu mengeluarkan sebotol air dan ia berikan pada wanita itu, "Minumlah."  


Tatapan mata keempat pemuda itu pun tampak sangat kebingungan, mereka telah mengikuti wanita ini sejak tadi, kenapa tiba-tiba suaminya muncul?  


Pemimpin dari para pemuda itu tidak ingin menyerah, ia menyipitkan matanya, dan berkata pada Maxon, "Hei, pacarmu ini cukup cantik juga, siapa namanya?"  


Maxon melirik ke arah orang itu, "Apa hubungannya denganku?"  


Pria itu tertawa dingin, "Kusarankan kau untuk tidak ikut campur, cepat turun saja dari bus ini, kalau tidak......"  


Maxon mengeluarkan senyumannya yang dingin, "Boleh saja, aku juga sudah hampir sampai, akan segera turun."  

Lihat selengkapnya