Mayat Wanita Bercadar itu, Istriku (Bukan Pesona Cleopatra)

Alibnu A.
Chapter #2

Bab 2

"Anda harus memastikan apakah benar dia istri bapak?" Seorang petugas kepolisian tadi mengulangi pertanyaannya dengan tatapan serius ke arahku.


"Nama wanita yang bapak sebut tadi sudah benar. Izinkan saya melihatnya lebih dekat!" Pintaku sekali lagi untuk menjawab penasaranku. Dan mungkin petugas kepolisian tersebut penasaran juga, ingin tahu yang sesungguhnya.


"Baik. silakan ke arah sini, Pak!"


Baru saja aku mendekat, Lututku terasa lemas seakan tidak bertulang. Mataku membulat sempurna sebesar bola pingpong. Seketika Lututku terkulai hingga terduduk di atas jalan beraspal.


Dalam keadaan setengah berdiri, tanganku masih gemetar menyingkap kain yang menutupi wajahnya. Benar, mayat wanita yang sudah terbujur kaku tersebut adalah Jannah, istriku.


"Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Jan?" ucapku dengan suara berat dan serak.


"Benarkah, dia istri bapak?" tanya lelaki jangkung berbaju coklat tersebut ke arahku.


Aku hanya mengangguk, tak bisa lagi berkata-kata. Riuh suara orang-orang makin terdengar lebih keras di telingaku. Para pewarta makin banyak mendatangiku dan melayangkan pertanyaan yang bertubi-tubi. Jawabku hanya mengangguk, lebih banyak diam.


Derasnya informasi seperti angin yang berembus kencang dan tidak dapat dihentikan. Tetangga rumah sudah mulai banyak yang tahu mengenai kematian istriku. Apalagi kematian yang tidak wajar. Cibiran dan gunjingan tak dapat kuhentikan.


Aku hanya menunduk setiap kali berpapasan dengan mereka di jalan, apalagi melintas di depan rumah tetangga. Begitu juga teman-teman di kantor banyak yang menanyakan hal ini padaku. Ada yang iba, ada pula yang mencibirku.


Aku memutuskan pindah rumah yang agak jauh dari tempatku sebelumnya, tidak ingin kedua anakku terganggu mentalnya karena isu ini. Apalagi menjadi sorotan ribuan mata yang memperhatikan mereka. Aku tidak tega melihat mereka berdua kalau harus bertahan sedikit lama di sini.

Lihat selengkapnya