MAYKA

dede artha
Chapter #3

BIMBANG

Malam ini, bintang bermunculan menghiasi langit. Cahaya bulan purnama menerobos masuk melalui jendela kamar kaca. Membuat David yang tidur di samping jendela, seolah bermandikan cahaya bulan. Debur ombak sayup-sayup terdengar dari bilik kamarnya. Jika didengarkan dengan seksama debur ombak tersebut akan terdengar seperti lantunan penghantar tidur. Sayangnya suasana yang syahdu ini tak mampu membuat David tertidur lelap.

Sepasang mata terus mengawasi David dari pinggir ranjangnya. Sebenarnya dari pada David, kucingnyalah yang terus diamati selama berjam-jam. Membuat David yang berada tepat di sampingnya merasa tidak nyaman.David pun bangun dan melepaskan selimut yang sejak tadi melekat di tubuhnya.

‘’ Hey, apa kamu akan seperti itu sepanjang malam.’’ ucap David kesal.

‘’Aku seperti ini karena kucingmu. Aku yakin kucingmulah yang tadi siang jatuh ke atap mobilku dan menyebabkanku kecelakaan.’’ Mayka bersikeras dengan pendapatnya

‘’Kucingku ini sudah tua, tidak mungkin bisa pergi jauh dari rumah. Apalagi jarak rumahku dengan tempat kecelakaan adalah 25 km. Itu mustahil !!’’

‘’Tapi ini adalah kucing yang sama. Kucing hitam dengan mata berwarna kuning.’’ ucap Mayka kukuh dengan keyakinannya

‘’Dengar ya!! kucing hitam bermata kuning itu banyak. Bukan hanya kucingku saja.’’

‘’Tapi ini pasti......’’ belum sempat Mayka melanjutkan perkataannya David pun mengancam.

‘’ Kalau kamu masih terus seperti itu, aku tidak akan membantumu.’’ Ucapnya sambil menarik selimut dan tidur memunggungi Mayka.

***

Hari ini, sesuai dengan perjanjian yang telah mereka sepakati. David dan Mayka akan pergi menuju rumah sakit Medical Center untuk mengambil jasad Mayka. Setelah memberi makan kucing kesayangannya, David pun bersiap – siap pergi.

‘’Mayka…. Mayka……’’

David berteriak memanggil Mayka yang sejak tadi terus duduk di atas pohon kelapa yang sama dengan pohon kelapa kemarin. Bahkan pose tubuhnya pun tidak jauh berbeda dengan kemarin. Menatap kosong Laut lepas.

Karena tidak ada jawaban dari Mayka, David pun pergi menghampiri arwah wanita tersebut.

‘’Mayka…. !!Ayo cepat pergi!!’’ucap David yang membuyarkan lamunan Mayka.

Mayka tersenyum kecut melihat David yang begitu antusias untuk menyingkirkannya. Sambil cemberut ia terus mengikuti David dari belakang.

‘’ Meskipun aku bukan manusia lagi, nasibku masih tetap sama. Sepertinya keberadaanku memang tidak pernah diinginkan.’’ ucap Mayka lirih

David pun membalikkan badannya dan berkata ‘’ kamu bilang apa?’’

‘’Tidak, hanya saja kamu terlihat terlalu bersemangat untuk membantuku. Bahkan meskipun ini masih jam tujuh pagi kamu sudah siap untuk mengajakku pergi. ‘’ ucap Mayka dan pergi berjalan mendahului David.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit Medical Center, Mayka yang biasa banyak bicara hanya diam membisu. Kepalanya di sandarkan pada kaca dan matanya terus menatap pemandangan sepanjang jalan.

‘’Maaf…..’’ David yang merasa bersalah atas semua sikap buruknya pun meminta maaf.

‘’Tidak, aku yang seharusnya meminta maaf sudah mengganggumu. ‘’ 

Kemudian suasana kembali sunyi. David yang merasa canggung berusaha untuk mencari topik pembicaraan.

‘’Apa hal yang kamu inginkan tetapi tidak bisa kamu dapatkan?’’ Tanya David sambil terus mengemudi mobil pick up kesayangannya.

‘’Entahlah, aku adalah seorang yang pekerja keras. Hampir semua hal yang aku inginkan bisa aku dapatkan. Aku memiliki rumah yang nyaman dan juga mobil yang bagus. Aku juga sering berlibur ke luar negeri. Tetapi…….’’ .

‘’Tetapi apa?’’ Tanya David penasaran

‘’Saat ini, aku merasa kosong. Aku merasa semua hal yang aku miliki tidak akan membantu situasiku saat ini. Bahkan aku tidak bisa mengatakan bahwa hidupku bahagia.’’ Ucap Mayka dengan suara yang sedikit parau. Sesekali tangannya terlihat mengusap kedua matanya.

Lihat selengkapnya