MAYKA

dede artha
Chapter #5

SEBUAH PERNYATAAN

Hujan masih turun rintik-rintik ketika David masih tergeletak di pinggir pantai tidak sadarkan diri. Sesekali ombak menghampirinya dan menyentuh ujung kakinya. Baju David yang basah kuyup membuat angin yang berhembus seakan menusuk tulangnya.

David terkejut ketika ia mulai tersadar dan mendapati Mayka terus menekan dadanya berkali kali berusaha untuk menyelamatkannya. Bahkan air matanya sesekali jatuh mengenai wajah David.

‘’ Mayka? ‘’ ucap David

Mayka yang melihat David mulai tersadar pun menghentikan CPR. Perlahan ia mulai melangkah mundur dan menjauh pergi.

‘’Mayka, tunggu!! Ucap David berusaha menghentikan Mayka.

‘’Maaf, seharusnya aku tidak berada di dekatmu.’’ Kemudian Maykapun beranjak pergi.

‘’Mayka, Maafkan aku………!!!’’ teriak David. Namun sia-sia. Mayka yang bertekad tidak akan berada di dekat David perlahan berjalan dan pergi menjauhinya hingga punggungnya hampir tidak tampak

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan kesakitan yang sangat keras berasal dari tempat David tergeletak. Maykapun refleks menoleh kebelakang dan mendapati David tengah memeluk kakinya kesakitan. Dengan sekejap Maykapun kini berada di hadapan David.

‘’ Apakah kakimu terluka?’’ Mayka terlihat panik melihat David yang kesakitan memeluk kakinya.

Tetapi tidak lama setelah Mayka berada di Hadapan David, David justru melepaskan kedua tangannya dan meraih tangan Mayka. Dipegangnya dengan erat pergelangan tangan Mayka.

Pergelangan tangan Mayka kurus, jemarinya panjang. Ketika tangan David menyentuhnya, ia merasakan tangan Mayka jauh lebih hangat dibandingkan dengan dirinya. Jika ia arwah bagaimana bisa Mayka sehangat ini? Jika ia adalah halusinasi bagaiman bisa Mayka senyata ini?

David akhirnya menyerah dan memutuskan untuk tidak mempedulikan tentang siapa itu Mayka. Dipandangnya wajah Mayka. Ia tampak kebingungan melihat David yang sejak tadi terus menggenggam erat tangannya. Bukannya David sakit pikirnya?

‘’Apakah kamu sedang membodohiku?’’

Mayka terlihat kesal mulai meronta dan berusaha untuk melepaskan cengkraman David.

‘’Jangan pergi….!!!’’ Ucap David

‘’Kamu yang menyuruhku untuk pergi bukan?’’

‘’Karena itu aku ingin meminta maaf kepadamu.’’ Maykapun akhirnya terdiam dan membiarkan David menggenggam tanganya.

Suasanapun tiba-tiba menjadi hening. Hanya deburan ombak yang terdengar bersahut-sahutan.

‘’ Saat aku duduk di kelas 3 sekolah dasar. Aku dan kedua orang tuaku mengalami kecelakaan. Dalam kecelakaan itu kedua orang tuaku meninggal di tempat. Hanya aku yang berhasil selamat. Semenjak saat itu aku tinggal dengan kakekku di daerah pesisir ini.’’

David melihat Mayka tampak serius mendengarkan ceritanya. Ia pun mulai melepaskan tangan Mayka.

‘’Ketika kelulusan SMA, aku membuat sebuah kebodohan yang tidak bisa aku maafkan seumur hidupku.’’ ucap David

Kemudian ia merebahkan tubuhnya terlentang pada hamparan pasir. Memandang ke atas langit. Awan hitam kini perlahan memudar. Beberapa bintang mulai terlihat bermunculan satu persatu.

‘’ Apakah itu yang membuat kakekmu meninggal?’’ Tanya Mayka yang duduk bersimpuh di samping David.

 ‘’Bisa di bilang seperti itu. Apakah kamu ingin tahu apa itu?’’ 

‘’ Tidak……’’ ucap Mayka

Jawaban Mayka benar-benar diluar dugaan David. Sepengetahuan David, Mayka adalah tipe orang yang banyak bertanya. David pun menatap Mayka dengan pandangan seolah ada apa denganmu?

‘’Aku yakin itu sesuatu yang sangat menyakitkan untuk mu bukan? Apakah untuk mengobati rasa penasaranku, aku harus membiarkanmu mengingat hal yang ingin kamu lupakan? ‘’

David tidak mempercaryai bahwa kata-kata tersebut keluar dari mulut yang sama dengan yang beberapa waktu lalu berusaha untuk menyuap petugas rumah sakit.

‘’Aku pikir kamu akan bertanya dan mendesakku.’’

‘’Tidak, aku tidak akan melakukannya.’’ Kemudian Maykapun mengikuti David membaringkan badannya di atas hamparan pasir tepat disamping David. Mereka berdua kini sama-sama memandangi bintang yang mulai bermunculan di balik awan.

‘’Apakah kamu tahu rasi bintang itu?’’

David menunjuk gugusan bintang yang terletak di sebalah barat. Terdiri dari tiga bintang kembar yang sejajar.

Lihat selengkapnya