Navya

Viona_kamiila
Chapter #3

Sekolah Darurat

Kurang lebih sebulan, kami tinggal di posko gempa. menjalani hari demi hari dengan apa adanya. Kegiatan belajar mengajar sudah dimulai kembali, aku menyebutnya sekolah darurat, karena sekolah yang didirikan untuk sementara waktu sampai sekolah yang baru selesai di bangun kembali.

Lebih tepatnya sekolah darurat itu di sebut sekolah sementara, yang bentuknya tidak jauh berbeda dari posko gempa. Sekolah yang dindingnya tripleks berbentuk persegi panjang tanpa ada batas-batas ruang kelasnya, di dalamnya tersusun rapi meja dan kursi.

Memang belajar tidak seperti biasanya, memanfaatkan fasilitas yang ada, sebenarnya aku tidak berani pergi sekolah, aku masih takut kalau gempa itu datang lagi, tapi, Ayah dan Ibu menyuruhku untuk pergi sekolah, karena bulan depan akan ujian kenaikan kelas.

Di posko tempat kami tinggal, banyak teman-teman satu sekolah denganku, jadi aku bersama-sama pergi sekolah dengan mereka.

Dan beberapa teman-temanku diantarkan ke sekolah, karena mereka tidak mau pergi sekolah kalau tidak diantarkan orang tuanya. Aku masih takut, untuk berlama-lama duduk di kelas. Aku duduk di dekat pintu masuk. Ibu guru mulai mengabsen nama Siswa satu persatu, tapi aku masih gelisah.

“Navya Ibu guru mengabsen nama kamu.”

“Ya Citra.” ucapku sambil memalingkan pandanganku kepadanya.

“Navya Arsya.” Ibu guru kembali memanggil namaku.

“Hadir Buk.” teriakku dari belakang.

“Navya, Citra silakan duduk di depan masih kosong.”

“Saya di sini saja Buk.”

“Terlalu jauh di belakang nanti suara Ibu tidak kedengaran.”

Dengan berat hati aku dan Citra maju ke depan.

“Kamu kenapa Navya?”

“Tidak kenapa-kenapa Buk.”

“Kamu sakit?”

Aku hanya diam, wajar jika aku terlalu takut gempa karena saat ini aku masih kelas 1 Sekolah Dasar.

Setelah selesai belajar, sekelompok Kakak-kakak datang ke sekolah kami, dia menghibur kami dengan bernyanyi, bermain tebak-tebakan, dan membacakan dongeng-dongeng.

Lihat selengkapnya