Asti membawa Tania ke kosnya. Ia merasa jika Tania pulang sekarang pasti cowok itu menunggunya di sana. Ia mendudukkan Tania ke kasurnya yang masih shock dengan kejadian tadi. Tania terus saja menangis. Asti mengambil alkohol dan betadine lalu mengobati bibir Tania yang berdarah karna pukulan dari Rion tadi. Setelah mengobatinya Asti membuatkan teh untuk menenangkan Tania.
“Kak diminum dulu!” ujar Asti. Tania meraih teh hangat itu dan meminumnya sedikit demi sedikit. “Maaf tadi aku ngomong kasar ke kakak!” ujarnya yang duduk di sebelah Tania. Tania tak menjawabnya ia masih terus saja menangis.
“Aku sebenarnya ingin tanya permasalahan kakak dengan tungangan kakak. Tapi kalau hal itu nggak nyaman buat kakak aku nggak akan paksa kakak untuk cerita! Tapi aku bisa menjadi pendengar jika kakak pingin cerita” Ujar Asti. Namun tak ada tanggapan dari Tania. Asti menghela napasnya. “Aku keluar dulu sebentar! Kakak tenangin diri dulu aja di sini!” ujarnya lalu berdiri. “Gue udah pacaran sama dia 5 tahun!” ujar Tania tiba-tiba. Asti tersenyum lalu duduk kembali. Dengan tangisan Tania menceritakan hubungannya dengan Rion.
Mereka sudah berpacaran selama 5 tahun dan tinggal 3 bulan lagi mereka akan menikah. Sebenarnya ini bukan kali pertama Rion memukulnya. Selama 5 tahun ini Rion selalu memukul dan berkata kasar padanya meskipun Tania hanya melakukan tindakan sepele. Tapi ujung-ujungnya Rion akan berkata ia menyesal lalu meminta maaf.
Paling parah yang pernah dilakukan Rion yaitu menginjak perut Tania karna Tania datang ke reuni SMA tanpa se-ijin dari Rion. Sudah berulang kali Tania meminta untuk putus tapi selalu saja Rion menangis dan bilang bahwa ia sangat mencintainya dan tak bisa hidup tanpanya. Rion berkata bahwa ia terlalu cinta pada Tania yang membuatnya kadang kasar kepadanya. Dan hal ini selalu dimaafkan oleh Tania karna beranggapan bahwa Rion benar-benar mencintainya dan itu merupakan bentuk kasih sayangnya.
Sebenarnya lebam di pipi Tania kemarin juga akibat pukulan keras dari Rion. Rion merupakan SPG produk susu diet. Ia meminta bantuan Tania untuk ikut memasarkan produknya karna target yang terlalu tinggi yang dibebankan kepadanya. Setiap kali Tania hanya menjual produk itu sedikit pastilah Rion akan marah besar dan akan memukulnya. Lalu ia akan menyesal dan meminta maaf. Esoknya ia akan memukul dan meminta maaf begitu seterusnya. Bahkan saking overprotective semua kontak cowok di hp Tania Rion blokir. Sampai-sampai Tania tak punya kontak rekan kerja cowok yang satu ruangan dengannya karna telah dihapus oleh Rion. Jika ada masalah pekerjaan yang melibatkan teman cowok ia pasti meminta Mery untuk menjadi penghubung. Ia takut ketauan oleh Rion.