Tania dan Mery masih saja bertengkar. Mereka tak mengobrol satu sama lain. Setiap kali istirahat makan siang Tania lebih memilih untuk mengajak Asti daripada mengajak Mery. Hal ini membuat Mery semakin kesal. “Apa untungnya sih temenan sama si dumbo itu? Padahal cuma bikin malu kalo diajak jalan!” gumamnya.
Ratih mendekati Mery. “Mer udah siap?”. “Ah iya bu udah semua tinggal nunggu modelnya dateng! Katanya satu jam lagi sampai!”. “Okay! Ehm Tania tolong temani Mery ya untuk atur syuting iklan nanti!”. Tania mengadahkan kepalanya dengan mata melotot. Kalau saja ia sedang tak bertengkar dengan Mery pasti ia akan menerimanya dengan senang hati apalagi iklan kali ini menggunakan model terkenal. “Aaaah uhmmm…” ujar Tania terbata karna berat untuk menyanggupinya.
“Ah bu gimana kalau Asti aja! Sekalian buat belajar dia!” ujar Mery tiba-tiba. Walaupun ia tak menyukai Asti tapi menurutnya saat ini lebih baik bersamanya daripada Tania. “Okeee… Asti kamu ikut Mery untuk syuting iklan hari ini ya!”. “Baik bu!” jawab Asti. “Ayok berangkat!” perintah Mery. “Awas aja sampe loe apa-apain Asti!” ancam Tania. Mery menatapnya sinis dan tajam, “Apaan sih!” lalu berkacak pinggang.
Mereka menuruni lift untuk ke loby karna studio ada di dalam loby. “Ehm Asti gue pinjem KTP loe! HRD minta data loe soalnya!” ujar Mery dengan melipat kedua tangan di depan dada. Asti tampak kebingungan dan berpikir. Untuk apa HRD meminta data pribadinya lagi? Toh bukannya mereka sudah punya waktu pertama kali ia diterima? Walau bingung Asti tetap memberikan KTP-nya kepada Mery.
Mery menerimanya lalu memotret KTP Asti dengan hpnya. “HRD cuma butuh foto KTP loe doang kok!” ujarnya sambil mengembalikan KTP Asti. Asti menerimanya dan memasukkannya kembali ke dalam dompetnya.
Mereka pun sampai di dalam studio syuting. Di sana tampak kru tengah sibuk mengatur setting tempatnya. Cameramen pun tengah menyetting camera dengan pengarahan director. Sound man sesekali mengecek boompole dan perangkat audio. Asti tersenyum melihat mereka yang tengah sibuk mengatur iklan nanti. Pertama kalinya ia melihat syuting iklan.
“Gimana udah beres semuanya kan?” tanya Mery. “Udah oke semua!” balas Rani penanggung jawab keseluruhan iklan hari ini. “Astaga gue lupa pesen kopi buat model ama menejernya!” ujar Tony tiba-tiba. “Ishh…. Elo tu selalu ya nyepelein banget hal-hal enteng kaya gini tapi ujung-ujungnya juga kelupaaan!” gerutu Rani. Tony hanya nyengir. “Jadi kurang berapa? Kopi buat kru belom juga?” tanyanya lagi. “Udah kok! Kalo kru mah tinggal buatin kopi sachetan aja! Kurang dua nih buat model ama manajernya aja. Katanya cuma satu manajer yang nemenin hari ini!”.