Suara musik host yang memekakkan telinga menyeruak di seluruh ruangan. Orang-orang yang berada di dance floor semakin gila menari mengikuti musik. Sesekali DJ juga turun ke bawah ikut menari bersama dengan mereka.
“Hi lady boleh gabung?” ujar seorang pria muda awal 20-an. Kyra hanya melirik sekilas lalu kembali meneguk liquor di depannya. Ia tak mempedulikan pria itu. Pria itu sedikit berdecak kesal lalu ia menyentuh bahu Kyra, “Let’s make tonight special together!” ajaknya. Namun tangannya tiba-tiba ditepis Zuan dari belakang. Ia memandangnya dengan tatapan tajam menyuruhnya untuk pergi. “Tsk….” pria itu pun pergi dari hadapan mereka.
Lagi-lagi Kyra mengambil gelas kecil di depannya namun langsung dicegah Zuan. “Tsk apaan sih!!!” ujarnya dengan suara yang mulai parau. Sedari tadi ia memegangi kepalanya dengan tangan kirinya karna mulai terasa berat. “Ayok pulang!” ajak Zuan. “Baru juga jam 1! Gue mau pulang jam 4!” ujarnya lagi. “Kaaak!!” pinta Zuan. Kyra tak mengindahkannya lalu menarik kuat tangannya yang digenggam Zuan dan meminum liquor itu sekali teguk. Sontak ia berdiri “Tunggu sini!” ujarnya yang langsung menuju ke dance floor menari mengikuti irama.
Zuan menghembuskan napasnya. Diliatnya Kyra yang tengah menari dengan terkesima. Sudah 4 tahun ia mengenal Kyra bahkan sejak Kyra belum seterkenal sekarang dan selama itu pula ia memendam rasa cintanya ke Kyra. Ia pun tau bahwa Kyra telah memiliki kekasih yang menyebabkan Kyra tak memandangnya sebagai pria. Hanya saat seperti ini saja ia bisa dekat dengan Kyra. Hanya saat Kyra datang ke diskotik dan mabuk. Kyra selalu menghubunginya meminta Zuan menemaninya ke diskotik karna Harvin melarangnya pergi ke diskotik apalagi sampai mabuk. Pernah ia ketahuan sekali oleh Harvin dan Harvin saat itu marah besar sampai mereka berdua menjadi pusat perhatian pengunjung lain. Sejak saat itu Kyra diam-diam ke diskotik tanpa sepengatuhan Harvin.