Tok tok tok tok terdengar suara heels yang sangat jelas menuju ke ruang devisi kreatif. Semua orang tercengang saat Kyra tengah berjalan membelah ruangan devisi itu tanpa mengucapkan salam. Wajahnya pun terlihat penuh amarah.
Cepat-cepat Ratih mendatanginya saat Kyra mendekati ruangan Harvin, “Maaf saat ini Pak Harvin belum bisa ditemui!” ujarnya tegas. Kyra tampak melotot, “Minggir!!” sentaknya keras. Aura dingin di dalam divisi itu sungguh sangat terasa semua orang di dalam menutup rapat bibirnya. Ratih tetap terdiam dan memandang dingin ke arah Kyra. Tanpa banyak omong Kyra mendorong Ratih ke samping lalu membuka paksa ruangan Harvin.
“HARVIN!!!! KENAPA NGGAK JAWAB TELEPONKU!!!!” teriaknya kencang saat ia masuk ke dalam ruangan Harvin. Sontak Harvin berdiri dari tempat duduknya dengan tatapan geram dan marah. Seseorang pria yang telah lanjut usia yang tengah duduk di depan Harvin pun ikut berdiri mendengar teriakkan Kyra.