Asti membuka matanya perlahan, pandangannya masih kabur. Nampak bayangan 3 orang tengah menatap ke arahnya namun ia masih belum bisa mengenalinya. Asti menutup matanya kembali lalu membukanya lagi dalam sekejap. Barulah ketiga orang di depan wajahnya nampak jelas mereka Lina, Dimas dan Zuan????
Betapa kagetnya Asti saat melihat kehadiran Zuan di sana. “Elo nggak papa kan?” tanya mereka bertiga bebarengan. Asti masih melongo karna terlalu kaget dengan kehadiran Zuan. Sontak Zuan mengambil gelas kaca berisi air putih dan mendekatkan gelas itu ke mulut Asti dan berkata, “Minum dulu!”. Sontak Asti menepis gelas yang dipegang Zuan kuat sampai jatuh ke lantai. Semua orang yang berada di IGD mengalihkan pandangan mereka ke arah bed Asti setelah mendengar pecahan gelas.
Lina dan Dimas mengantupkan bibir mereka rapat sambil menelan ludah melihat tindakan Asti. Asti tersadar, ia menepisnya karna reflek dari alam bawah sadarnya. Alam sadarmya mengira saat Zuan memberinya gelas merupakan ancaman yang mungkin Zuan akan menyiramkan air itu ke wajah Asti. Tanpa disadari reflek yang dialami Asti akibat ia menerima perundungan dari Zuan dulu.
“Maaf!!!” ujar Asti yang tersadar. Sontak ia bangun dengan posisi duduk. Ia bersiap untuk turun membersihkan pecahan gelas itu. Melihatnya Zuan memegang kedua lengan Asti untuk mencegahnya. Lagi-lagi tanpa disadari, Asti menepisnya kuat sambil berteriak, “Jangan sentuh aku!!!!”. Zuan tercengang dan menatapnya. Bahkan seluruh seisi ruang IGD. “Haaaaah!!!” hela Asti yang langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. “Maaaf….” ujarnya lagi. Sepertinya alam bawah sadarnya benar-benar sudah tersetting bahwa gerakan Zuan yang tiba-tiba merupakan ancaman.