Me?? Beautiful

Momo
Chapter #41

EMPAT PULUH

Zuan memandangi rumah Asti. Mendengar kabar bahwa Asti akan menikah membuat hatinya sangat sakit. Ia terus merokok di depan rumahnya yang langsung berhadapan dengan rumah Asti. Ingin sekali ia mengetok rumah Asti dan menanyakan perihal kebenaran berita itu. Tapi ia masih terlalu takut dan malu untuk menemuinya. Dalam lubuk hatinya pun ia berharap bahwa kabar ini tidaklah benar. Namun ia juga tak tau apa yang akan diperbuatnya jika hal ini benar. Ia tak sanggup menerimanya.

Ckleek!!! Pintu rumah Asti dibuka dari dalam. Zuan kelabakan, cepat-cepat ia berdiri dan bersiap untuk masuk ke dalam rumahnya. “Zuaan!!!” teriak seorang pria dari balik punggungnya. Ia pun membalikkan badannya. Jupri lah yang barusan memanggilnya.

“Bang kopi item 2 ya! Terus rokok 2 bungkus! Ah sama mie instant goreng pake telor. Bos loe juga nggak?” tawar Jupri. “Nggak!” balasnya singkat. “Itu aja bang!”. “Wiiih bos loe tambah cakep aja sejak jadi artis! Padahal muka kita dulu nggak jauh beda, tapi sekarang cakepan elo!” ujar Jupri sambil mengambil pisang goreng yang ada di meja. Zuan tak menanggapi, ia terlalu malas. Palingan juga bakalan dia saja yang bicara.

“Bos ada lowongan nggak? Boleh-lah loe kenalin gue ke sutradara film! Acting gue nggak kalah kok sama elo!” ujarnya sambil merangkul pundak Zuan. “Kalaupun ada, mana sudi gue nawarin elo!” ujarnya dingin sambil mengambil rokok dari dalam kotak. “Tapi kalo sekarang gue jadi artis juga udah telat! Hah kenapa nggak dulu-dulu gue jadi artis! Sekarang mana bisa, tinggal bentar lagi gue nikah!”. 

Zuan membulatkan matanya, “Loe beneran mau nikah sama Asti?”. “Lho bos tau darimana?”. “Nggak penting gue tau darimana! Loe beneran mau nikah sama Asti?!”. Jupri nyengir dan mengangguk, “Hehe iye bos, bentar lagi juga mau nentuin tanggalnya!”. Zuan tampak begong dan seluruh badannya kaku. 

“Kenapa bos? Pasti loe mikir kasihan gue-nya kan dapetin dia? Hahaha karna gue terlalu cakep kan buat dia?”. Namun Zuan tak membalas ia masih terlalu shock. “Hahaha awalnya gue juga gitu! Tapi nggak papa! Gue nggak rugi kok nikahin dia!”.  

Lihat selengkapnya