ME (menemukanmu. Menangisimu. Mencintaimu)

Frasyahira
Chapter #13

TIGA BELAS

Nuke memindahkan kue kering cokelat yang baru saja di ambil dari Microwave ke atas piring. Ia membawanya ke ruang tengah, di sana sudah ada Sierra yang sedang mengecat kuku kakinya. 

Sierra menghirup aroma cokelat yang memenuhi ruangan. "Eemm... wanginya." Gadis itu mengambil cokelat yang baru di letakan di atas meja.

"Coba terusin ceritanya," ucap Nuke.

Sierra menceritakan kembali perihal kemarin ia sedikit berselisih paham dengan Ammar. Nuke mendengarkan sambil memakan kue cokelat buatannya. Ada sebuah televisi yang menyala di depan mereka. Sesekali Sierra bercerita sambil menatap ke layar televisi.

"Jadi pas loe bilang, loe ketemu sama cinta pertama loe dia jadi ketus?" kata Nuke.

"Iya, jadi galak. Terus dia pergi ninggalin gue."

"Jangan-jangan..." 

"Jangan-jangan apa?" tanya Sierra penasaran.

"Jangan-jangan, dia cemburu."

Sierra mendengus, "Kenapa dia harus cemburu? Memangnya gue sama dia itu ada hubungan apa?" kata Sierra.

Nuke mengedikan bahunya ia lalu mengambil remote dan mengganti saluran tv. "Enggak ada yang seru apa?" gerutunya sambil menekan tombol pada remot. Jempol tangannya berhenti ketika ia melihat Ammar ada di sebuah acara Happy Night Talk Show.

"Loh itu dia!" kata Nuke.

Sierra melihat Ammar di televisi. Sesekali Ammar tertawa mendengar celetukan dari pembawa acara. Sierra mengerutkan dahinya ia bertanya-tanya, tawa yang di perlihatkan oleh Ammar adalah tawa sungguhan atau hanya pencitraan saja. Karena di televisi ia terlihat bahagia padahal kemarin ia terlihat kesal dan sedikit ketus. Tapi Sierra menyadari ada sesuatu yang berubah dari Ammar.

"Potongan rambutnya keren juga," gumam Sierra.

Meskipun pelan tapi Nuke dapat mendengar apa yang di katakan Sierra. Ia melirik gadis itu dan melihat Sierra begitu serius memandang ke arah depan. "Kalau orangnya gimana keren juga kah?" tanya Nuke.

Tanpa sadar Sierra meangguk. "Itu sih udah pasti," Sierra mengerjap-ngerjapkan matanya ia kembali berkata, "eh, maksud gue, mm..." untung di tengah kebingungan itu ponselnya berbunyi. Sierra mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Ada sebuah pesan dari Rayyan.

Lihat selengkapnya