ME (menemukanmu. Menangisimu. Mencintaimu)

Frasyahira
Chapter #14

EMPAT BELAS

Ammar turun dari lantai atas. Ia berjalan menuju dapur sebelum sampai ia berhenti karena melihat kardus-kardus besar tersimpan di sudut ruangan. Ia berkacak pinggang dan melihat tumpukan kardus itu sambil berpikir. Wajahnya menjadi cerah ketika ia menemukan ide dalam otaknya. Ia mengambil handphone dan menelepon Sierra.

"Hei, kau harus bertanggung jawab... cepat kesini, kau harus berlari karena ini sangat darurat," ucapnya. Ia memutus sambungannya dan menyilangkan tangan di depan dadanya. Ia menaikan satu alisnya yang terlihat seperti orang yang licik.

*****

Sierra sedang duduk di depan meja makan. Ada semangkuk salad sayuran di atas meja. Ia memakan salad itu sambil memegang ponsel di tangan kirinya. Nenek Retno terlihat sedang menyeduh teh hijau. Ia mengaduk-ngaduk teh yang ada di dalam cangkir lalu duduk di depan cucunya. 

"Minggu depan kamu jadi kan nemenin nenek ke Semarang," ucap Retno.

"Jadi dong Nek."

Di Semarang ia akan menginap di rumah anak keduanya, karena cucu Retno dari anaknya yang kedua baru saja melahirkan anak kembar berjenis kelamin laki-laki. Rencananya ia akan menginap sekitar satu atau dua minggu. Sementara Sierra ia hanya akan menginap beberapa hari dan setelah itu kembali pulang ke Bogor.

"Sierra menguyah salad itu setelah menelannya ia kembali berkata, "Nanti pulangnya Nenek bawa mereka ya, suruh nginep di sini. Soalnya mereka kan kembar pasti mereka lucu banget deh," pinta Sierra.

Nenek Retno mendecakan lidahnya. "Kamu itu ada-ada aja. Mereka itu masih bayi mana boleh jalan jauh-jauh. Makannya kalau mau kamu minta cutinya yang panjang supaya kamu puas bisa main sama keponakan kamu," kata Nenek Retno.

Sierra menyunggingkan senyuman, lalu berkata, "Enggah ah, aku nginepnya dua hari aja," kata Sierra.

"Kenapa? Karena ada Ammar ya," ucap Nenek Retno sambil mencolek tangan Sierra.

"Ih... Nenek dia itu kan pria hidung belang."

"Hussttt... gak sopan."

Sierra tertawa, ponselnya berdering ada panggilan masuk dari pria hidung belang itu. "Tuh liat nek," Sierra menunjukan ponselnya lalu kembali berkata, "apa coba namanya kalau bukan pria hidung belang, pagi-pagi udah neleponin anak gadis."

Lihat selengkapnya