ME (menemukanmu. Menangisimu. Mencintaimu)

Frasyahira
Chapter #24

DUA PULUH EMPAT

Sierra dan Nuke sedang makan kue bersama di dekat danau. Matahari sore memberikan warna jingga pekat di atas permukaan air danau. Kedua gadis itu duduk di kursi kayu panjang. Ada satu teko air jeruk dingin yang di letakan berdekatan dengan brownis.

"Jadi malam ini dia mau kasih tau siapa cinta sejatinya," ujar Nuke.

"Iya, dia bilang lusa itu artinya hari ini." Sierra memakan potongan brownis yang tadi di buat oleh neneknya.

"Tapi kenapa harus jam sebelas ya. Tunggu sebentar bukannya nanti malem lo harus siaran."

Sierra meletakan garpu kecil di atas piring tempat ia menaruh potongan brownis. "Iya juga ya. Mungkin dia bakalan sms atau telepon."

"Telepon ke radio maksudnya."

Mata Sierra terbuka lebar. "OMG gimana kalau dia nelpon ke radio pas gue buka line telepon terus di nembak cewek itu lagi."

"Cewek itu? Maksudnya lo?" kata Nuke.

"Gue?" 

"Ya siapa tau aja."

Sierra terdiam ia menarik napasnya dalam. Apa benar Ammar akan menyatakan cinta padanya. Tidak! Itu tidak mungkin Ammar mana berani menyatakan cinta padanya melalui radio yang bisa di dengar oleh banyak orang.

"Udah ah gue gak mau mikirin itu. Mendingan sekarang gue mandi cantik terus pergi siaran." Gadis itu lalu masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan Nuke sendirian di halaman belakang rumahnya.

*****

Sierra sudah duduk di ruang siaran. Entah kenapa hatinya jadi berdegub kencang padahal ini bukan pertama kalinya ia siaran. Gadis itu membuka program puisi pengantar tidur dengan sebuah lagu. Sekarang sudah jam setengah sebelas tapi belum ada tanda-tanda Ammar akan menghubunginya.

Sierra melihat ponselnya tidak ada pesan masuk ataupun panggilan yang tidak terjawab. Siaran hari ini terasa lebih lama gadis itu berkali-kali melihat ponselnya. Sudah ada tiga buah puisi dari para pendengar yang ia bacakan. Kenapa sih laki-laki itu membuat hatinya jadi tidak tenang. Sekarang sudah jam sebelas malam tepat tapi mana Ammar tidak menghubunginya atau mengiriminya sms.

Tukk... tukk suara ketukan pelan yang Adhi buat menyita perhatian Sierra. Ia melihat Adhi menulis sesuatu di selembar kertas putih. "Baca puisi Mr.Rain sekarang" Sierra memperhatikan layar komputer yang ada di samping kanannya. Sekarang ia harus kembali membacakan sebuah puisi yang di kirim oleh Mr.Rain. Gadis itu menaik napasnya perlahan lalu membacakan puisi itu.

PERTAMA & SEJATI

Masa lalu mempertemukan cinta pertamamu.

Masa lalu membuka kenangan yang tersimpan.

Indah... Malu... dan marah.

Aku datang dari masa depanmu.

Lautan membentang.

Jarak mengekang.

Air hujan jatuh bergelimpangan.

Aku berangan-angan.

Lihat selengkapnya