“Itu alasanmu?” Netta mengernyit. “Alasan apa?”
Aiden mengalihkan tatapannya sejenak. Netta bisa melihat rahang cowok itu mengeras. Aiden jelas marah. “Kak, aku sama—”
“Kamu pacaran sama dia?”
“Enggak!” Netta tak menyangka dia akan mendapatkan tuduhan itu. Bukankah tuduhan itu harusnya ditujukan pada Aiden dan bukan dirinya? “Aku enggak pacaran sama dia! Kok, kamu bisa ngomong kayak gitu, Kak?”
“Kamu pikir aku bakal percaya?” Aiden tersenyum sinis. “Setelah aku lihat kalian seperti tadi, apa aku harus percaya sama omonganmu? Ternyata selama ini kamu seling—”
Netta tak sempat mendengar kata terakhir, karena dia sudah menampar Aiden dengan keras.
“Kamu kelewatan, Kak. Aku enggak pernah selingkuh. Bukannya kamu yang selingkuh dengan Adelia?
Orang yang lagi deket sama kamu?”