Me Vs Me

ani__sie
Chapter #3

3. Berjalan mendekat pada mimpi

Ayah, jangan khawatir, Aluna akan menjadi seseorang seperti yang Ayah harapkan.

Aluna akan menjadi seseorang dengan jalan Aluna sendiri.

Dengan mengingat kalimat Ayahku dan melihat Ibu yang sekarang berada di sampingku membuat semangatku membara.

Hari-hari ku pun menjadi sangat sibuk. Bahkan terkadang aku merasa waktu yang ku punya terasa tidak cukup untuk memperjuangkan ke dua mimpiku itu.

Sebuah kalimat yang jika ku beritahukan pada orang lain di sekitarku mungkin akan membuat mereka tertawa terbahak.

Penjual kue keliling saja kok sok sibuk. Mungkin itu komentar yang akan terlontar dari mereka semua yang mendengar kalimat itu dari mulutku.

Tapi sungguh aku merasakan kesibukan itu.

Terus menerus menulis setiap harinya tanpa absen sehari pun agar terbiasa, sungguh itu terasa tidak mudah.

Aku yang kini tengah membuat novel ternyata tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Untuk mendapatkan seribu kata perhari saja terasa sangat tidak mudah dan harus berusaha sangat keras hingga membutuhkan waktu lebih lama. Bahkan terkadang aku tidak mencapai target itu.

Kertas hvs yang sengaja ku beli untuk menulis pun banyak yang terbuang sia-sia karena aku yang terus mencoret tulisanku sendiri saat dirasa tidak sesuai.

Belum lagi aku mempunyai target hafalan Al-qur'an dan juga mengulang yang membutuhkan waktu dan juga harus konsisten agar hafalanku tidak hilang dari ingatan yang justru nanti akan membuatku harus bekerja lebih keras lagi.

Dan karena itu semua konsekuensi yang harus ku tanggung adalah waktu berkumpulku dengan Ibu dan keluargaku menjadi lebih sedikit karena lebih banyak waktu yang ku habiskan sendiri di dalam kamar.

Seperti itulah hari-hariku berlalu. Terus menjaga konsistensi agar tidak berubah.

Hafalan Al-qur'an ku sudah bertambah dua juz hingga total yang sudah ku hafal menjadi tujuh juz.

Hari-hariku sudah menjadi seperti pengulangan waktu. Bergumul dengan hal yang sama setiap harinya. Rasa bosan kadang aku rasakan.

Saat rasa lelah menghampiriku saat menghafal, aku sejenak akan beristirahat, menghela nafas lalu berkata pada diriku sendiri. Aluna, semangatlah! Ingatlah saat kau menjadi hafidzah kedua orang tuamu akan dipakaikan mahkota dari cahaya. Memberinya tiket untuk dapat masuk ke tempat terindah yaitu surga. Dan kau akan bertemu kembali dengan Ayahmu dan bahagia di dalam surga bersama.

Lihat selengkapnya