Me Vs Me

ani__sie
Chapter #8

8. Hal yang seharusnya tidak ku sukai

Detik demi detik terus berjalan, bahkan kini menjadi hari-hari yang berlalu, berganti menjadi bulan. Pikiranku selalu ramai meski suasana tengah hening. Otakku selalu berputar terus menerus tanpa henti. Mencari ide untuk menyusun kalimat demi kalimat yang akan kujadikan sebuah novel yang harus segera ku selesaikan sesuai deadline.

Rasa lelah, kantuk, dan rasa sakit yang menghampiri tubuh ku abaikan dan terus memaksa otakku untuk bekerja. Berpikir keras tak mengenal waktu.

Aku bukanlah penulis profesional yang menulis sekali duduk mudah mendapatkan ribuan kata, melainkan seorang amatir yang masih amat kesulitan untuk menulis seribu kata saja meski dalam sehari.

Makanya kugunakan seluruh waktu.

Namun meski melelahkan aku menikmatinya. Bahagia karena aku bisa berusaha. Selangkah demi selangkah menuju impianku.

***

Akhirnya bulan demi bulan berlalu. Hari terakhir kompetisi pun datang.

Aku menatap layar hpku. Jariku lalu mengklik sebuah tombol. Keterangan terpublikasi muncul.

Aaaaaaa.........

Aku merentangkan kedua tanganku, lalu menjatuhkan tubuhku berbaring ke atas kasur.

Menghela nafas dalam. Terdiam menatap langit-langit kamar.

"Alhamdulillah," ucapku kemudian.

Akhirnya aku bisa menyelesaikan novelku sesuai tenggat waktu yang sudah ditentukan kompetisi. Selanjutnya aku hanya perlu berdoa menunggu hasil pengumumannya.

Aku sekali lagi menghela nafas lega.

Aku kini kembali ke rutinitasku seperti biasa. Maksudnya membagi-bagi waktuku lagi. Seperti menghafal yang sebelumnya absen dan hanya murajaah saja saat aku fokus menyelesaikan novelku.

Meski tetap tidak meninggalkan menulis, tapi aku menyediakan waktu hanya di malam hari saja untuk menulis. Bukan setiap saat seperti sebelumnya, walau pun itu tetap dilakukan rutin setiap malamnya.

Aku berkeliling kampung dengan semangat. Berseru tanpa henti menjajakkan daganganku. Satu dua orang memanggilku hingga membuatku berhenti. Aku bahagia karena ada yang membeli kueku.

Lihat selengkapnya