Dyvetta Earlyta Ailani sedang berjalan di koridor hendak menuju kelas nya. dia melihat seorang laki-laki menggunakan seragam yang sama dengan nya, beda nya di menggunakan dasi bergaris 1 menandakan dia kelas X. laki-laki itu tersenyum dengan lebar sampai gigi nya terlihat dan tidak berkedip ketika melihatnya. ‘mungkin gua cantik’ pikir nya.
Dia tidak menghiraukan orang itu dan masuk ke dalam kelas nya.Lyta duduk di kursi nya dan melihat kearah luar kelas untuk melihat laki-laki itu jujur dia masih penasaran dengan adik kelasnya. Dia heran ada orang yang melihatnya seperti melihat artis papan atas.
“ngeliat siapa lo?” Tanya Dyra yang heran dengan sikap lyta dari 10 menit yang lalu, perempuan berambut sebahu itu tidak melepaskan penghilatannya keluar kelas.
“hah? Eng… engga” gugup lyta. Dia bingung harus berkata seperti apa ketika di gep oleh temannya. Dyra menyipitkan mata nya tanda tidak percaya, tidak biasanya Lyta gugup seperti itu ketika di tanya.
Dyra yang masih penasaran mencoba menggali informasi dari teman nya “yang bener lo, ngeliatin siapa?”
“hufttt……. Itu ada anak kelas sepuluh ngeliatin gua gak ngedip, gua cantik kali ya?” jawab lyta dengan senyum meledek mencoba mencairkan suasana yang dia buat menjadi rumit
Setelah mendengar jawaban absurd teman nya Dyra hanya membuang nafas gusar “idih geer lo, bukan ngeliat lo kali!”
Dyra kembali ke tempat duduk nya yng berada di depan lyta. Sang tersangka hanya tertawa pelan “ya maaf sih ra, namanya cewe siapa coba yang gak geer di liatin kaya gitu”
---------------
Bel sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu tetapi seorang siswa kelas sepuluh masih duduk di kursi kantin tapi tidak memesan makanan sama sekali. Illario Javas Adelardo atau yang biasa di panggil Rio, memiliki wajah rupawan yang biasa di bilang cantik untuk laki-laki pada umum nya, badan kecil dan senyum yang manis bisa membuat siapa saja meleleh ketika melihatnya.
Bagas, teman Rio bingung melihat laki-laki cantik itu tersenyum, sudah terhitung 3 jam rio tidak berhenti tersenyum “elo kenapa yo?”
“I see my mom” jawab rio masing dengan senyum indah nya mata indah miliknya masih berpusat ke depan ntah dia melihat siapa yang pasti Rio terlihat tidak fokus dengan perbicaraan ini.