Meat and Flowers

salt
Chapter #4

Makan Malam

Pagi itu Erwin bergegas mengemas barang-barang Sea dan Jea. Ia memasukkan beberapa pakaian, makanan dan buku-buku sekolah padahal besok hari Minggu. Sea dan Jea hanya menyaksikan kesibukan Papanya tanpa berkomentar apapun. Sampai akhirnya Erwin selesai berkemas, dia mengatakan kepada mereka bahwa ia akan pergi selama tiga hari untuk tugas ke luar kota. Seperti biasa, Sea dan Jea akan dititipkan kepada Bacchaan. Dan seperti biasa, Sea dan Jea hanya mengangkat bahu, seakan mereka pasrah dan berkata, “mau bagaimana lagi.”

Erwin memeluknya dan mengecup kening mereka bergantian, “Maafkan Papa, ya, Sayang.”

Sea dan Jea hanya mengangguk kompak, mereka sudah paham, mereka juga tidak mau ikut jika diajak. Karena bagaimanapun, Erwin pergi untuk bekerja bukan liburan. Dimanapun tempatnya jika bekerja Erwin hanya akan mengabaikan anak-anaknya dan hanya bisa fokus pada pekerjaanya, mereka pikir jika mereka ikut akan menganggu pekerjaanya.

Sea dan Jea berpamitan dari rumah Bacchan, setelah mencium tangan Erwin, keduanya melambaikan tangan, “Hati-hati, Papa.” Mereka masih melambaikan tangan sampai Erwin benar-benar hilang dari pandangan mereka.

Selama di perjalanan Erwin mengeluh kepada temannya. Dia tidak tega menitipkan anak kembarnya untuk acara konyol ini. Beberapa kali dia ingin membatalkan acaranya, namun temannya bersikeras memberikan rayuan manis kepada Erwin. Erwin kalah. Takdirnya benar-benar mengantarkan Ia ke tempat yang telah mereka janjikan sebelumnya. Erwin melihat sekeliling, ia khawatir sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu mobil Erwin.

Erwin memiringkan kepalanya dan membuka jendelanya, “Siapa anda?”

Dia perempuan berambut hitam sebahu, tersenyum, “Saya Lana. Teman Pak Nunu.”

Erwin hanya ber-oh panjang dan menutup kembali jendelanya, dia tidak berniat keluar sampai teman-temannya datang. Dua puluh menit berlalu, Lana masih mematung disamping mobil Erwin dan teman-teman Erwin tidak kunjung datang. Ia sudah mencoba menghubunginya puluhan kali, namun tidak ada jawaban. Erwin rasa ia dijebak untuk kencan buta bersama perempuan yang bernama Lana ini. Dia membuka jendelanya.

“Hei, Lani!” Teriak Erwin.

“Lana, Pak.” Dia membenarkan namanya.

“Yah, siapapun anda, karena teman saya tidak datang, saya akan pulang duluan. Terima kasih sudah menjaga mobil saya.” Erwin menyalakan mesinnya dan melaju. Dia tidak memberikan kesempatan kepada Lana untuk bicara, dia terlanjur kesal dengan teman-temannya.

Lana kebingungan dengan tingkah Erwin yang tidak sopan, lalu menghubungi Nunu, temannya yang merupakan teman Erwin juga. Dia mengeluh atas kekesalan yang menimpa dirinya karena pertemuan yang Nunu rencanakan ini. Bagi Lana Erwin sungguh diluar ekspetasi. Sepertinya Nunu telah melebih-lebihkan karakter Erwin pada Lana, tetapi memang pada faktanya Erwin adalah orang yang menyenangkan, humble dan mudah sekali diajak bicara, tetapi jika bersama teman-temannya. Berkali-kali Nunu meminta maaf pada Lana atas rencana yang ia rencanakan. Nunu bermaksud baik, akan tetapi dia tidak tahu jika Erwin akan se-menyebalkan ini dengan perempuan yang baru pertama kali ditemuinya.

Akhirnya Nunu menjawab panggilan Erwin dan tertawa tebahak-bahak setelah mengabaikan puluhan panggilan dan pesan dari Erwin, menyampaikan keluhan dari Lana tentangnya, namun Erwin tidak peduli, dia hanya tidak ingin ditentukan pertemuannya dengan perempuan lain dengan cara yang seperti itu. Erwin menjelaskan secara rinci kepadanya kemarin malam, jika pertemuan dirinya dengan perempuan baru, dia tidak ingin berkonsep kencang buta yang ditinggalkan berdua disuatu tempat. Dia juga tidak ingin berkonsep jika Erwin yang harus duluan mendekati perempuan itu tanpa memiliki perasaan apapun. Erwin ingin pertemuan yang alami, yang perasaannya akan muncul secara alami juga. Dimana karena perasaannyalah Erwin bisa bertemu dengan perempuan itu.

“Bagaimanapun aku ini duda dengan dua anak, Nunu.” Erwin mengehela nafas, “Aku melihat Lana masih gadis yang pastinya berekspetasi aku adalah seorang bujangan.”

Lihat selengkapnya