-Aku tidak melihat Devano saat istirahat ini, apa kata kata ku keterlaluan? Tapi kenapa aku peduli. Apa urusannya untukku. Aku tak kenal dia dan tak mau kenal dia.-
“Clar ke perpustakaan yuk” ajak Valerie
“Boleh , aku juga mau pinjam buku untuk lomba bulan depan.” Jawab Clara
Clara dan Valerie berjalan menuju perpustakaan . Tak sengaja Clara melihat Devano sedang berbincang dengan seorang wanita di dekat kantin. Wanita berparas tinggi, rambut coklat karena semir, lipstick berwarna merah muda yang melekat di bibir wanita tersebut.
“Tasya dan Devano? Sedang apa mereka?” Tanya Valerie yang menyadari kalau Clara dari tadi melihat ke arah mereka.
“Ehm mana aku tau, aku juga tidak peduli. Ayo ke perpustakaan” jawab Clara dan menarik tangan Valerie .
-kenapa sesak rasa hati ku ini melihat Devano berbincang dengan Tasya. Tasya terlihat bahagia mengobrol dengan Devano, begitupun Devano. Rela? Tidak, aku rasa aku tidak rela Devano dekat dengan Tasya. Tapi kenapa aku tidak rela ? Kenapa aku merasa aneh seperti ini ?-
pulang sekolah
“Clar mau pulang bareng?” Tanya Valerie kepada Clara
“Engga, kamu duluan aja” jawab Clara
“Ya udah duluan ya Clar” jawab Valerie
Clara menunggu Alex di depan gerbang sekolah. Ia berdiri sendirian dan melihat murid murid lain berboncengan dan keluar dari parkiran sekolah. Ia melirik jam tangan merah muda nya dan tiba tiba ia melihat sepasang sepatu berwarna hitam berlogo centang putih mendarat tepat di depan kaki Clara.
“Kamu belum pulang? , mau pulang bareng?”
Ketika mendongakkan kepala, Clara amat terkejut karena menemukan wajah Devano yang sedang melihat dirinya dengan tatapan hangay. Clara hanya diam dan langsung membuang muka nya ke arah kiri.
“Clara?, kamu benar benar benci namaku ya?” Tanya Devano