Blurb
Mei, gadis remaja keturunan Tionghoa, yang sudah duduk di bangku kelas 3 SMA menjalani kehidupan damai dan bahagia bersama keluarganya. Orangtua Mei pengusaha pertokoan dan kaya raya. Mereka tinggal di rumah mewah. Meskipun dilimpahi kehidupan yang serba berkecukupan, tapi Mei tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sederhana. Mei berlangganan becak Kosim yang mengantarnya ke mana pun pergi. Padahal di rumahnya ada tiga mobil keluarga, tapi Mei lebih suka naik becak. Hubungan Mei dan Kosim sangat baik. Kosim pun merasa diperlakukan dengan baik oleh keluarga Mei dan sering dibantu.
Kehidupan keluarga Kosim sendiri terbilang miskin. Kosim memiliki tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Rohayah, istri Kosim, bekerja jadi buruh cuci dan setrika. Mereka tinggal di rumah kecil di kampung pinggiran kota. Dodik, putra sulung Kosim yang hanya lulus SMP, menjadi pengangguran. Tiap hari kerjanya nongkrong bersama teman-temannya minum miras. Sementara Atun, anak kedua, sudah kelas 3 SMP dan terancam tidak bisa meneruskan sekolah karena tiada biaya. Roni, anak bungsu yang masih SD bandelnya minta ampun. Anak itu suka mencuri dan keluyuran di jalanan.
Hari itu Mei seharusnya merayakan ulang tahun yang ke tujuh belas. Namun kerusuhan massa yang terjadi hari itu telah merenggut semua yang dimilikinya. Sekelompok massa yang beringas membakar rumahnya. Mereka membunuh kedua orangtuanya dan saudara-saudaranya. Mei sendiri hampir saja diperkosa beramai-ramai, tapi beruntung datang Kosim menyelamatkannya. Kosim lalu menyembunyikan Mei di rumahnya. Tapi masalah timbul, karena Rohayah tak mau rumah mereka jadi amukan massa yang tidak suka pada etnis Tionghoa. Dodik sendiri diam-diam punya niat jahat menjual Mei ke seseorang. Kosim bingung, apa yang harus dilakukannya untuk menyelamatkan Mei. Nyawa Mei terancam.
Bagaimana nasib Mei kemudian? Apakah Kosim berhasil menyelamatkan Mei? Ikuti kisah hidup Mei yang tragis dan memilukan dalam sepotong kisah di balik 98.