Azkca mengantarkan aku sampai ke rumah, karena takut pingsan lagi katanya, padahal aku sudah menolak, tapi bukan Azkca namanya jika tidak memaksa sampai aku menuruti kemauannya.
Saat membuka pintu, betapa terkejutnya aku dengan pemandangan yang sebelumnya tidak ku impikan sama sekali, semua keluargaku berkumpul, juga teman temanku, banyak sekali balon dan saat masuk, aku sudah di sambut dengan ucapan 'Selamat Ulang Tahun' dari semua orang termasuk Azkca.
Aku langsung berlari ke arah mama dan papa, berterima kasih karena ternyata mereka mengingat hari yang ku nanti nanti.
"Makasih semua, makasih karena udah inget hari spesi, hiks, hiks..." Aku menangis terharu dengan apa yang sudah mereka berikan padaku, mereka terbaik.
"Mei, maafin gue ya, tadi di sekolah gue pura pura gak tahu, karena mama lo yang suruh, jadi jangan salahin gue, salahin tante Lani aja ya kan tan," ucap Erlin.
"Eh, enak aja salahin tante, jangan salahin siapa siapa," ucap mama.
"Iya Lin, btw makasih ya," ucapku lalu memeluk Erlin.
"Udah ah sedih sedihan nya, mending potong kue, setuju gak?" Tanya mama.
"SETUJU" jawab teman temanku serempak, aku tersenyum lalu berjalan ke arah kue yang sudah di sediakan.
"Potong kue nya potong kue nya potong kue nya sekarang juga, sekarang juga" teman temanku menyanyikan lagu potong kue, lalu aku langsung memotong kue nya.
"YEEEEE" semua bersorak saat aku memotong kuenya.
Aku memotong sedikit kue nya dengan sendok lalu menyuapi mama yang sudah siap di depanku, setelah itu aku menyuapi papa yang juga tidak sabar untukku suapi, kayak bayi gak sih?