Meja Otopsi

Fitriyani
Chapter #7

Chapter 7# Pola Berulang

Aku baru selesai melaksanakan shalat subuh ketika telepon darurat berdering di meja kerja. Suara di seberang terdengar tegang.

"Dok, ada penemuan mayat lagi. Lokasinya di pinggir tambak, Pidie."

Aku merasakan perutku mengeras. Hanya beberapa hari sejak korban pertama, kini laporan baru datang. Tanpa menunggu lama, aku bergegas menuju lokasi.

Tubuh korban kedua ditemukan di tanah becek, setengah tertutup lumpur. Lelaki berusia sekitar lima puluh tahun, mengenakan pakaian lusuh. Di dadanya—lagi-lagi—ada luka sayatan panjang, rapi, simetris. Sama persis.

Aku jongkok, menatap luka itu dengan pandangan kosong. Ujung jariku yang terbungkus sarung tangan menyusuri garis luka, seolah ingin memastikan. Rasanya seperti menyentuh kembali luka masa kecilku.

"Mirip dengan korban pertama," gumam seorang polisi di dekatku.

"Bukan mirip," aku menggeleng pelan. "Identik."

Belum sempat aku menuntaskan laporan, kabar lain datang.

Lihat selengkapnya