Meja Otopsi

Fitriyani
Chapter #10

Chapter 10# Hutan Meurah Dua

Kabut tipis menggantung rendah di antara pepohonan hutan Meurah Dua. Udara pagi lembap, membawa aroma tanah basah bercampur dengan bau anyir samar yang menusuk hidung. Aku melangkah pelan, sepatu botku terbenam di tanah liat yang lembek.

Tim SAR sudah menandai lokasi dengan pita kuning. Di bawah sebuah pohon besar, tanah tergali, meninggalkan lubang-lubang yang baru terbuka. Beberapa karung hitam tersusun di pinggir, menunggu untuk kubawa ke laboratorium forensik.

Seorang anggota tim mendekat, wajahnya letih. "Dok, ini sisa tulang yang kami temukan. Ada potongan pakaian juga."

Aku berjongkok, membuka sarung tanganku perlahan, lalu menyentuh serpihan kain yang tercampur lumpur. Warna birunya sudah pudar, tapi garis putih di tepinya masih terlihat jelas. Aku mengenali pola itu.

"Seragam SD…" bisikku.

Di sebelah kain, ada pecahan badge sekolah yang karatan. Hanya sebagian huruf yang masih terbaca, tapi cukup untuk membuat dadaku sesak: "Cot Mu…". Aku tahu nama itu. Cot Murong. Salah satu desa yang pernah kusebut dalam arsip lama.

Suara teriakan samar terngiang di kepalaku. Anak-anak berlarian, lalu senyap. Aku menutup mata, dan bayangan itu muncul begitu saja: tubuh-tubuh kecil diangkut dengan labi-labi, diturunkan di malam hari, lalu dikubur tanpa tanda.

Aku membuka mataku, menahan napas. Aku mengeluarkan buku lapangan bersampul kulit, menuliskan dengan tangan bergetar:

"Lokasi: Hutan Meurah Dua. Ditemukan serpihan tulang kecil, kemungkinan anak-anak. Seragam SD, badge Cot Murong. Dugaan: korban penghilangan paksa 2002."

Tanganku berhenti menulis. Aku menatap serpihan tulang yang rapuh di depanku, lalu berbisik:

"Berapa banyak nama yang hilang? Berapa banyak yang tidak pernah pulang?"

Di sekelilingku, tim bekerja dalam diam. Hanya suara cangkul menghantam tanah yang terdengar. Sunyi itu lebih mencekam daripada teriakan.

Ardi yang ikut mendampingi, berdiri beberapa langkah di belakang, menatapku dengan raut khawatir. "Dok, kau baik-baik saja?"

Lihat selengkapnya