Meja Otopsi

Fitriyani
Chapter #12

Chapter 12 # Kerangka di Meurandeh

Berita itu pertama kali muncul di layar ponsel Ardi: "Dua kerangka manusia ditemukan di Dusun Meurandeh, Aceh Timur."

Ia langsung menunjukkan padaku, yang saat itu sedang menutup catatan dari Markas 15-B.

"Dugaan korban konflik. Kau harus ikut, Dok," kata Ardi.

Perjalanan menuju Ulee Blang memakan waktu berjam-jam. Malam turun ketika kami tiba di meunasah desa. Lampu neon redup berkelip, menyorot dua kerangka yang sudah dibaringkan di atas terpal. Warga berkerumun, sebagian membaca doa pelan, sebagian hanya menatap dengan wajah pucat.

Kapolsek Julok, AKP Masri Aswara, menyambut kami. "Kerangka ini ditemukan warga saat memperbaiki tambak. Dibawa ke sini tadi malam." Suaranya datar, tapi matanya gelisah.

Aku berjongkok. Aku mengenakan sarung tangan, lalu mendekat pada kerangka pertama. Di sampingnya, tergeletak jam tangan Tajima yang karatnya belum sepenuhnya menghapus angka-angka di dalamnya. Sebelahnya lagi, ada sepasang kaos kaki yang nyaris hancur dimakan tanah.

Kerangka kedua lebih kecil. Dari ukuran tulang, aku tahu ini anak-anak. Di dekatnya ada baju kemeja usang, warnanya sudah menyatu dengan lumpur.

Lihat selengkapnya